Lihat ke Halaman Asli

Meningkatnya Terorisme di Indonesia

Diperbarui: 8 Desember 2016   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini semakin banyak kasus terorisme di Indonesia, terorisme sendiri adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Terorisme itu sendiri tidak hanya banyak terjadi di negara maju seperti di Negara-Negara Eropa namun tentu juga di Negara-Negara berkembang seperti Indonesia.

Terorisme adalah suatu ancam besar bagi negara, karena dapat menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Terorisme juga dapat memecah persatuan bangsa. Terorisme adalah musuh bagi bangsa kita yang harus kita lawan, adapun beberapa undang-undang yang mengatur tentang pemberantasan terorisme seperti Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4232) ditetapkan menjadi Undang-undang.

Densus 88/Antiteror kembali menangkap pelaku teroris jaringan bomber Majalengka. Tersangka ditangkap di Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan."Penangkapan berlangsung pada pukul 17.09 Wib, bertempat di Jalan Ismaya Raya, Pondok Benda, Kota Tangerang Selatan, Banten," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (28/11/2016).Tersangka diketahui bernama Hendra alias Abu Pase. "Ditangkap di tempat pemancingan," kata Boy.Di tempat terpisah, Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan hingga saat ini sudah ada empat tersangka teroris yang ditangkap kepolisian. Mereka berafiliasi dengan Bahrunnaim, WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah.Mereka yang sudah ditangkap adalah Rio Priatna Wibowo (ditangkap di Majalengka), Abrain Agam (ditangkap di Blang Tarakan, Aceh), dan Syaiful Bahri alias Abu Sifa (ditangkap di Desa Baros, Banten).

"Mereka jaringan JAD yang berafiliasi ke Bahrunnaim di Suriah," kata Martinus, di Mabes Polri, Senin (28/11/2016).Keempat orang tersebut sudah resmi menyandang status tersangka. Penyidik saat ini fokus pada sumber dana yang mengalir ke tersangka."Sampai saat ini memang pengakuan dana mereka secara swadaya untuk membuat bahan peledak. Polri terus kembangkan kasus ini, selidiki siapa yang jadi donatur, penyandang dana kegiatan mereka meracik dan kumpulkan bahan kimia yang dimanfaatkan untuk bom berdaya ledak tinggi," Martinus menjelaskan.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menjaga persatuan dan keutuhan negara, kita tidak bisa membiarkan terorisme terus-menerus mengancam Indonesia, baik teroris yang berasal dari luar negara maupun dari dalam negara kita tidak boleh membiarkannya kita harus melawannya bersama-sama, terorisme adalah musuh utama bagi sebuah negara, terorisme dapat menghacurkan keutuhan sebuah negara dan menimbulkan perpecahan bagi bangsa, mengingat banyaknya kasus terorisme di Indonesia, pemerintah harus mempertegas dan mengambil tindakan dalam menangani kasus terorisme di Indonesia, dan apabila terorisme ini dikaitkan dengan Sila-sila Pancasila, maka terorisme ini sangat tidak mencerminkan sila ke-2 yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab dan ke-3 yaitu persatuan Indonesi.

Karena sangat tidak mencerminkan tindakan kemanusiaan  yang beradab karena terorisme sangat mengganggu ketentraman hidup masyarakat, dan sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia karena dapat memecah belah persatuan bangsa dan menghancur kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,oleh sebab itu  kita sama-sama berharap agar kiranya kasus terorisme di Indonesia dapat menurun dan bahkan tidak ada lagi kasus terorisme di Indonesia demi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline