Tulisan tangan saya yang begitu sederhana ini hanya bersifat ajakan, tentang begitu pentingkah menulis itu. Apakah kita hidup perlu menulis atau tanpa menulis kita tidak bisa hidup? Satu hal yang sangat sederhana dengan mengutip kata saya sendiri yang demikian " Dengan Menulis Kita Dapat Mengguncang Dunia Dan Membuat Orang Bisa Gila Serta Tertawa Sendirian".
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, seseorang biasanya akan melalui suatu hubungan urutan yang teratur, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Menulis merupakan suatu kegiatan kreatif dan produktif dalam menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.
Mendeskripsikan menulis merupakan suatu bentuk komunikasi yang dimulai dengan pemikiran gagasan yang akan disampaikan kepada khalayak pembaca yang dibatasi oleh jarak tempat dan waktu. Dengan demikian menguasai keterampilan menulis seseorang perlu menguasai keterampilan berbahasa lainnya terlebih dahulu.
Menulis = Merebak dan Meluluhkan Zaman
Menengok lebih jauh pada kehidupan di zaman yang serba bisa ini, semua siap saji, zaman semua mental enak, zaman LIFT cuma menekan tombol angka kita langsung menuju ke tempatnya, Abad yang hanya mau Copy dan Paste. Suatu zaman yang hanya bermodalkan KLIK atau menekan kata OK / YES semua jadi.
Hari ini kita langsung menyaksikan siaran langsung perang tinju di Amerika, Aksi Bom di Iran, bahkan kasus tertangkapnya 4 orang yang diduga jaringan ISIS baru- baru ini di Kecamatan Adonara Tengah, langsung diketahui oleh dunia.
Bayangkan sejenak, sungguh Luar Biasa di belahan dunia manapun kita langsung mengetahui dengan jelas sedang apa dunia saat ini. Apalagi di Indonesia dengan bermodalkan "MAS INTERNET dan MBAH GOOGLE " hanya di depan mata, di tangan kita, semua jadi.
Hari ini Ama pulang boleh- boleh saja, Cuma pencet 12 digit 2 menit Ama sudah di depan pintu, yang penting Ama puas. Itulah realitasnya. Lantas kita sedang dalam perang zaman. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita mengikuti zaman ini atau menyiapkan misi dan strategi yang tepat untuk berperang melawan zaman serta menghancurkan zaman? Dibutuhkan sekelumit pemikiran yang subjektif, melihat dari dekat wajah zaman ini.
Mentalitas membeo, ikut- ikutan, asalkan puas, tenang, yang penting ada, terima jadi, tinggal kopy, santai saja, EGP (Emang Gue Pikirin), dan MASBULLOH, Epen Maka..., sudah menjadi lumrah dalam dunia pendidikan kita, seakan-akan sudah membudaya dan tidak asing lagi di telinga, Terkhusus siswa -- siswi di SD,SMP, SMA bahkan sampai di Perguruan Tinggi (PT).
Tantangan besar di depan mata kita generasi muda yang nota benenya sebagai agen perubah (Agen of Change). Menarik untuk kita kupas bersama dan sebagai mimbar yang tepat untuk kita diskusikan di editorial Tim majalah Dinding ini.