Lihat ke Halaman Asli

Mengatasi Kecemburuan Istri

Diperbarui: 13 Juni 2019   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasa cemburu antara pasangan suami istri adalah romantika kehidupan rumah tangga, baik rasa cemburu itu dari pihak laki-laki pada wanita, atau wanita pada laki-laki. Hanya saja emosi cemburu yang di miliki wanita lebih besar dari pada laki-laki, lebih-lebih jika suaminya mempunyai istri lebih dari satu (poligami). 

Istri Rasulullah pun demikian, walaupun mereka menjadi Ummul Mukminin yang memiliki derajat yang agung disisi Allah, mereka tetap saling cemburu. Sebagaimana Aisyah, ia istri yang paling cemburu pada Rasulullah, sampai-sampai ia cemburu sekali kepada Siti Khadijah (istri yang selalu di puja-puja Rasulullah di hadapan Siti Aisyah), padahal Siti Aisyah tidak pernah melihat Siti Khadijah.

Dari Siti Aisyah RA berkata:"Aku tidak pernah melihat orang yang membuat makanan sebagaimana Shafiah memberikan makanan kepada Rasulullah. Padahal Rasulullah berada di rumahku (dan diantarkan kepada Rasulullah, padahal Rasulullah berada dirumahku yang sedang melaksanakan gilirannya)". Tentu emosiku meluap menguasai seluruh rongga dadaku sehingga menjadi sesak dan bergetar karena rasa cemburu yang besar. 

Maka, seketika itu aku ambil dan kuhancurkan bejana (yang berisi makanan yang di antarkan Shafiah kepada Rasulullah) itu dan pecah berkeping-keping. Melihat sikap siti Aisyah seperti itu, Rasulullah tersenyum. Kemudian aku menyesal, lalu aku berkata kepada Rasulullah:"Wahai Rasulullah, apa denda yang harus ku berikan atas kelakuanku?" Rasulullah menjawab:"Bejana harus di ganti dengan bejana dan makanan harus di ganti dengan makanan"(HR. Abu Dawud dan Nasa'i).

Dalam hadis yang sama, Imam Tirmizi meriwayatkan bahwa Aisyah mengeluarkan kata-kata yang berisi cercaan kepada Shafiah karena cemburunya yang di ungkapkan:"Wahai Rasulullah, Cukuplah segala pujianmu kepada Shafiah!" mendengar itu Rasulullah berkata kepada Aisyah:"Engkau mengucapkan kata-kata yang kalau di campurkan dengan air laut tentu akan tercemar!".

Dalam satu perjalanan Rasulullah menarik unta Shafiah dan unta Zainab binti Jahsyi. Lalu beliau berkata kepada Zainab agar memberikan seekor unta kepada Shafiah. 

Zainab tidak setuju atas permintaan Rasulullah agar ia memberikan untanya kepada Shafiah. Dengan nada bertanya, Zainab berkata: Apa...? Aku harus memberikan untaku kepada perempuan yahudi itu?

Mendengar jawaban Zainab yang seperti itu, Rasulullah langung meninggalkan Zainab selama dua bulan (Dzul hijjah sampai Muharram). Beliau tidak mendatangi Zainab sebagai pelajaran dan teguran kepadanya.

Demikianlah segelintir sikap Rasulullah yang tampak ketika istri-istrinya cemburu. Maka, seharusnya bagi umatnya untuk meniru dan mempraktekkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline