Lihat ke Halaman Asli

Menuai Hasil Baik (2)

Diperbarui: 13 Juni 2019   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada edisi sebelumnya, penulis membahas tentang cara menuai bibit unggul sebagaimana yang terjadi pada keluarga Imran. Dimana waktu itu istri Imran (Siti Hannah) nazar jika melahirkan seorang anak maka kelak menjadi hamba yang berkhidmah (di Baitul Maqdis). Kemudian Allah menerima nazarnya dan beliau di karuniai seorang anak bernama Siti Maryam. Lalu apakah tugas orangtua hanya sampai di situ untuk menuai hasil yang baik dan bibit berkualitas? tentu tidak demikian. Untuk lebih jelasnya mari kita urai surah al-Imran ayat 37.
. . . . (:37)

Maka Tuhannya menerima Nazarnya dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik. Dan Allah menjadikan Zakariyah sebagai pemeliharanya. Setelah Zakariyah masuk menemui Maryam dalam Mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariyah berkata: "hai Maryam, dari mana kamu memperoleh makanan ini?". Maryam menjawab: "sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang di kehendakinya tanpa hisab"(al-Imran:37).

Dengan jelas ayat ini menandakan, Allah telah menerima apa yang di nazari istri Imran. Sebab beliau niat dengan niatan yang baik dan sepenuh hati. Sehingga bermula dari hal demikian Allah memberikannya seorang anak shaleh bernama Maryam. Lalu Allah mendidiknya dengan Nabi zakariyah. Orang terpandang dan terbaik di masa itu. Dan Nabi Zakariyah mendidiknya dengan didikan yang baik.

Inilah yang terjadi pada Siti Maryam. Dimana proses kelahirannya  di awali dengan niat yang baik dari sang bunda dan di didik dengan pendidikan yang baik. Bermula dari itu semua, Siti Maryam menjadi wanita shalehah yang nampak keajaiban-keajaiban. Bahkan Nabi Zakariyah takjub kepadanya atas kemulyaan yang di milikinya pada saat usia yang sangat muda, dengan datangnya rizki dalam mihrab Siti Maryam setiap kali Nabi Zakariyah masuk. Sehingga Nabi Zakariyah berharap memperoleh berkah (ngalap barokah) dari Siti Maryam saat tampaknya Karamah itu di depan Nabi Zakariyah.

Mari perhatikan lanjutan ayat berikut:
. (:38)

Di sanalah (Mihrab) Zakariyah berdoa kepaada Tuhannya seraya berkata: berilah aku dari sisi Engkau  seorang anak yang baik. Sesunguhnya Engkau Maha mendengar doa (al-Imran:38).

Berkat doa tersebut akhirnya Nabi Zakariyah di kerunia seoang anak yang bernama Nabi Yahya. Merupakan suatu keajaiban dari Allah berkat doa yang di panjatkan Nabi Zakariyah dalam Mihrab dan berkat berkah dari Siti Maryam.

Maka pernahkah terbesit di benak kita, bahwa niat yang ikhlas membuahkan kemulyaan dan keutamaan. Jadi untuk memperoleh hasil berkualitas yang pertama kali di lakukan adalah niat sepenuh hati  hanya di peruntukkan kepada Allah dan di beri pendidikan yang baik. Jadi, di haruskan bagi Thalibul Ilmi memilih guru yang alim dan wara', Sebagaimana Syeikh Abu Hanifah memlilih Syeikh Hammad bin Abi Sulaiman setelah berangan-angan dan berfikir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline