Lihat ke Halaman Asli

Kisah Figuran

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperi batu yang terus kau gosok, maka ia tidak akan berubah menjadi intan. Pekerjaan yang sia-sia. Mengapa harus diubah menjadi intan? Sedang batu biasa pun bisa menawan bila kau syukuri kehadirannya. Akkk...dunia selalu menawarkan keindahan, keindahan untuk tidak bersyukur, lebih suka mengeluh dan menyesali daripada menikmati. Mengapakah kita banyak yang tergiur? Terjebak dalam perangkap setan yang terus menggoda untuk menemaninya ke tempat kekal terkenal bernama neraka. Tapi bukankah surga juga kekal dan terkenal? Mereka berdua terkenal sekali di kalangan manusia. Banyak tertulis dalam kitab suci Al-Quran. Sering dibicarakan pula di majelis-majelis ilmu.

Hidup, yang katanya hanya sendau gurau, semoga dapat kumainkan peran  untuk menjadi lakon terbaik dalam persendau gurauan. Sebab selama ini, kebanyakan dari kita (atau mungkin aku saja), menjadi figuran dalam kehidupan sendiri. Jika Tuhan adalah sutradaranya, maka aku akan menurut apa kataNya. Seandainya memang harus menjadi figuran, aku berharap, aku menjadi figuran terbaik untuk hidupku sendiri. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline