Lihat ke Halaman Asli

Thio Hok Lay

Penulis Buku 'Mendidik, Memahkotai Kehidupan'

Cerdas dan Bijak Menapaki Dunia Digital

Diperbarui: 28 Agustus 2020   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo ilustrasi : Murid SD Citra Kasih CitraLand City, Samarinda/ Doc. pribadi

"Kini sedang tumbuh sebuah generasi baru yang akan mengubah dunia menjadi berbeda sama sekali dengan sebelumnya" - Don Tapscott, Growing up digital

BEBERAPA negara di kawasan Asia Timur; Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Taiwan dengan segala daya upayanya, melalui terobosan dan inovasi yang dilakukan akan segera menjadikan mereka sebagai kiblat teknologi digital.

Tak dapat disangkal bahwa saat ini kemajuan di bidang teknologi, informasi dan komunikasi telah melesat maju sedemikian pesat, nyaris tak lagi terbendung. Jarak tak lagi menjadi faktor penghalang dan penghambat (barier) bagi perubahan tersebut. 

Saat ini, kejadian di suatu tempat yang terpisah jauh oleh jarak dan waktu, dalam hitungan detik, seketika sudah bisa diakses dan diviralkan ke seluruh belahan dunia.

Bahkan, di tengah masa pandemi seperti saat ini, khususnya bagi para pelajar, proses dan aktivitas pembelajaran dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah (home learning) dapat terselenggara dengan berkualitas karena didukung dan ditopang oleh seperangkat sarana elektronik yang terkoneksi ke jaringan internet.

Untuk itu, sudah layak dan sepantasnya bila kemajuan demi kemajuan tersebut perlu mendapatkan apresiasi. Mengingat melalui kemajuan yang dialami, telah sebegitu banyak menyumbangkan beragam manfaat positif dalam menjawab aneka kebutuhan dalam kehidupan.

Keberadaan dan kepemilikan gawai (gadget) mulai mengalami pergeseran status; gawai tak lagi dianggap sebagai barang mewah, melainkan sudah menjelma sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pokok manusia dalam berkomunikasi dan sarana belajar.

Mengiris zaman

Zaman telah berubah, dan kita pun berubah pula (Tempora mutantur, et nos autem cum illis). Yang jelas, timeline-nya generasi para orangtua berbeda dengan generasi anak-anak. 

Sebagai konsekuensi logis dari irisan zaman yang berbeda, perbedaan lintas generasi ini perlu didekati dan disikapi dengan tepat dan bijak agar tidak terjadi kesenjangan (gap) dalam berkomunikasi dan berinteraksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline