Lihat ke Halaman Asli

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel untuk Mengurangi Kemacetan dan Polusi Udara

Diperbarui: 21 Agustus 2023   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah utama dari wacana ini adalah SDM Masyarakat yang kurang meminati moda transportasi umum yang di sediakan pemerintah di buktikan dengan peminat transportasi umum di Indonesia masih belum memenuhi target dari pemerintah hal ini di dasari oleh gaya hidup orang Indonesia yang menjadikan standart kekayaan adalah punya mobil/kendaraan pribadi.di tambah dengan arah globalisasi saat ini lebih mengarah ke gaya hidup hedonis juga flexing soal privilege dan kekayaan menjadi sebuah trend makin mendorong generasi muda dan generasi sebelumnya untuk semakin ingin memiliki harta pribadi dan mulai meninggalkan moda transportasi umum,hal ini di buktikan dengan data yang di rilis CNN Indonesia  perilaku konsumtif yang sering dilakukan oleh kaum milenial dipengaruhi oleh budaya digital dan maraknya penggunaan internet.

 Peran internet yang cukup penting dalam kehidupan anak muda menjadi latar belakang terjadinya budaya konsumtif tersebut.semakin mendukung opini di atas bahwa anak muda akan lebih memprioritaskan gengsi daripada fungsi.selain itu faktor yang menjadi masalah minat Masyarakat untuk tidak menggunakan transportasi umum adalah penyediaan transportasi umum yang tidak merata dan hanya berpusat di beberapa kota di Indonesia.khususnya di ibu kota,sedangkan di ibukota sendiri masalah yang di hadapi bukan Cuma soal minat Masyarakat yang kurang tapi mobilitas yang terganggu dan efektivitas yang kurang  di lansir dari kompas masalah yang menjadi pemicu utama Jakarta sulit mengurai masalah transportasi umum  adalah kendaraan yang memasuki Jakarta selalu naik tiap tahunnya,contohnya Berdasarkan data yang dihimpun BPS, tahun 2019 jumlah kendaraan bermotor di Jakarta mencapai 19,9 juta unit, lalu meningkat menjadi 20,2 juta unit, dan pada 2021 kembali meningkat menjadi 21,8 juta unit.(source: Kompas) sehingga walaupun ada transportasi berbasis rel masih belum bisa efektif dalam mengurangi masalah kemacetan dan juga polusi,mungkin banyak yang bertanya apa korelasi kemacetan dengan transportasi berbasis rel dan kenapa polusi tidak kunjung mereda di Jakarta,contoh sederhana yang pertama adalah kapasitas transportasi berbasis rel yang kurang memadai dalam menampung peminat yang banyak contonya saja yang terjadi di jalur bogor,salah satu keluhan yang kerap diajukan adalah keluhan dari penumpang jalur Bogor yang harus transit di Stasiun Manggarai dan berganti ke jalur Cikarang/Bekasi-Angke.Penumpang mengeluhkan jam kedatangan kereta yang cukup lama sehingga terjadi penumpukan penumpang yang berada di stasiun manggarai(source:Kompas),hal ini menyebabkan Masyarakat ogah ogahan dalam memilih transportasi berbasis rel,juga soal akses menuju ke stasiun terdekat akan kurang efisien jika masalah kemacetan tetap terjadi.sehingga opini soal transportasi berbasis rel akan mengurasi polusi di Jakarta bukan lah solusi yang sempurna,Ketika pemerintah hanya berfokus dalam Pembangunan satu sektor sementara sektor lain belum sempurna akan sama saja terjadi sebuah ketimpangan,solusi yang paling awal di ambil harusnya soal kemacetan yang bisa ter urai,sejalan dengan itu maka perlu di tingkatkannya fasilitas pada moda transportasi umum agar Masyarakat mau  untuk mencoba dan beralih pada moda transportasi umum,juga di perlukan adanya kebijakan yang bisa mengontrol penambahan kendaraan kendaraan yang ada di Jakarta serta di perlukan edukasi mendalam soal gaya hidup konsumtif yang berdampak besar pada peradaban besar seperti Jakarta,jika kita terus terusan mengejar gengsi sosial media dan meninggalkan soal fungsi dan dampak pada lingkungan masalah ini tidak akan pernah selesai,sehingga solusi yang paling tepat bukan moda transportasi rel saja yang bisa mengurangi polusi tapi semua sektor harus punya visi yang sama soal kesejahteraan dan kelestarian lingkungan

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat

#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR

#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria(4)_Garuda(26)

#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial

#GuratanTintaMenggerakkanBangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline