Lihat ke Halaman Asli

Athifah Hasnamahirah

Mahasiswa di Universitas Airlangga

Hustle Culture atau Toxic Productivity: Apa sih Bedanya?

Diperbarui: 3 Januari 2023   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tahukah kalian tentang hustle culture atau toxic productivity? Kalau belum yuk, simak informasinya di bawah ini!

Hustle culture merupakan gaya hidup seseorang yang terus bekerja dan hanya beristirahat dengan waktu yang singkat. Hal ini dilakukan karena mereka percaya bahwa dengan bekerja secara non stop, maka akan membuat dirinya sukses. Nama sederhana dari hustle culture itu sendiri adalah workaholism. Sedangkan, mereka yang menerapkan gaya hidup ini disebut dengan istilah "workaholic".  Dengan bekerja terus menerus tentu hal ini secara tidak lansung membuat banyak orang mengalami stres yang berkepanjangan dan akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Beberapa ciri dari hustle culture adalah mereka akan merasa bersalah apabila waktunya diisi dengan refreshing. Lalu, mereka juga akan bekerja sampai sakit hingga memiliki hubungan sosial yang buruk. Serta, mereka akan cenderung merasa hampa dan ada yang kurang berarti dalam hidupnya. Selain itu, mereka juga sering mengalami burnout atau kelelahan bekerja, hingga tidak pernah merasa puas dengan hasil pekerjaan.

Sedangkan, Toxic Productivity adalah keadaan dimana tingkat produktivitas seseorang telah melampaui kemampuannya sehingga memberikan dampak yang buruk. Toxic productivity inilah yang merupakan efek dari hustle culture.  Orang yang mengalami toxic productivity akan merasa bersalah jika tidak melakukan suatu pekerjaan. Sehingga, mereka yang tergolong toxic productivity ini akan berusaha mencari kegiatan terus-menerus sampai tidak lagi mengenal waktu.

Dikarenakan toxic productivity ini merupakan efek dari adanya hustle culture maka akan menimbulkan dampak yang sama, antara lain :

  • Penurunan kondisi kesehatan.
  • Tidak dapat menghargai pencapaian yang telah diraih.
  • Mengalami kecemasan yang berlebihan.
  • Memiliki hubungan sosial yang kurang baik dengan orang lain.
  • Mengalami burnout atau hilang minat terhadap sesuatu yang biasanya dilakukan.

Lalu bagaimana sih agar kita terhindar dari toxic productivity? Nah, kalian bisa melakukan beberapa hal dibawah ini!

Mengubah mindset

Mengubah mindset ini merupakan hal dasar yang dapat kalian lakukan. Dengan mengubah mindset kalian akan memiliki pemikiran bahwasanya kalian melakukan suatu perkerjaan itu untuk hidup dan bukan hidup untuk bekerja. Sebab, ada banyak hal yang harus kalian lakukan dan nikmati di luar sana.

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Hal ini sangat penting sekali kita terapkan. Mengapa? Karena kalau kita terus-terusan membanding-bandingkan diri dengan orang lain, maka kita tidak akan puas dengan diri sendiri. Oleh karena itu, mulailah dengan mencintai diri sendiri atau self love.

Selalu mengutamakan kesehatan diri sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline