Lihat ke Halaman Asli

Generasi Pecinta Damai

Diperbarui: 8 Desember 2017   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kedamaian adalah suatu suasana yang pasti di inginkan oleh tiap manusia, terutama kedamaian dalam negara, kedamaian dalam keluarga, kedamaian dalam agama. Indonesia adalah negara yang termasuk dalam negara yang damai, dibandingkan dengan negara yang ada diluar, banyak peperangan, ancaman, sehingga masyarakat tidak bisa hidup dengan damai, dan masyarakat Indonesia haruslah sangat bersyukur dengan keadaan damai ini, meskipun pasti banyak permasalahan-permasalahan di Indonesia tetapi tidak sampai menyebabkan keributan, peperangan. 

Di Indonesia juga terdapat berbagai agama dan aliran, terutama agama islam yang terbanyak menduduki negara Indonesia, di dalam islam banyak aliran, karena setiap manusia memiliki pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda, meskipun ada banyak aliran agama islam, tetapi islam tetaplah satu, hanya menyembah kepada Allah SWT dan mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Alloh SWT untuk umat islam. 

Lantas apakah masyarakat Indonesia hanya bersantai-santai, tidak melakukan tindakan apapun untuk mempertahankan kedamaian di Indonesia? Rasa damai ini harus kita tanamkan kepada generasi pemuda-pemudi dari anak memasuki jenjang sekolah dasar. yang mana mereka lah yang akan melanjutkan generasi masa depan selanjutnya. Kita harus memberi penanaman karakter yang membangun diri anak yang cinta damai tanpa ada kekerasan apapun. 

Dan di Indonesia juga memiliki lembaga, yang lembaga itu berguna untuk menjaga kedamaian dari ancaman terorisme, yaitu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). BNPT ini tugasnya membuat strategi dan program untuk menanggulangi terorisme. Dan BNPT lebih mendekati kepada generasi pemuda agar terhindar dari aliran yang mengandung unsur kekerasan, karena generasi muda adalah generasi yang akan memegang Indonesia di masa depan.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline