Sekian lama berprofesi sebagai Konsultan Kreatif, hingga akhirnya mendapatkan julukan Roro Jonggrang. Sebenarnya ini adalah julukan yang diberikan teman-teman saya karena seringnya mengerjakan project kepepet. Julukan ini mulai muncul ketika suatu hari saya harus mengerjakan dekorasi panggung gara-gara sampai h-2 design yang diajukan sang art director gak juga memenuhi harapan klien.
Alhamdulillah, pekerjaan yang hanya semalam itu berhasil menghasilkan panggung dengan nuansa Candi yang membuat klien puas. Naah, gara-gara bikin candi semalam itu lah muncul istilah Roro Jonggrang. Padahal kan menurut legenda bukan si Roro Jonggrang itu yang bikin candi. Tapi ya sudah lah, Namanya juga cuma julukan.
Entah ini kutukan atau anugerah, sejak itu saya sering mendapatkan project dengan dead-line yang mepet. Bahkan saya pernah diserahkan untuk menangani project konser orkestra lengkap dengan konsep kreatif nya disaat waktunya tinggal 2 minggu lagi. Weleh!
Yang paling anyar, terjadi beberapa waktu yang lalu. Sekitar pukul 19.00 malam saya dihubungi seorang teman. Saat itu suaranya terdengar sangat panik. Gara-garanya, team creative yang dia sewa untuk penyelenggaraan event mereka tiba-tiba mundur. Entah apa alasan mereka mundur, saya juga gak pengen tahu. Itu urusan internal mereka lah. Masalahnya, event mereka itu tinggal besok. Mau di tolak, gak enak sama temen. Mau di terima, waktunya udah mepet gila. Akhirnya saya sanggupi untuk ketemuan di venue, walau gak berani janji bisa ngerjain atau tidak. Yang penting liat venue-nya dulu deh.
Sesampainya di venue, ternyata masih kosong melompong tanpa perlengkapan apapun. Bahkan konsep kreatif nyapun tidak ada yang tahu. Saya sempat akan menyerah sebenarnya. Tapi teman saya itu terus meyakinkan saya tetap mengerjakan project ini. Apa boleh buat, Roro Jonggrang time !
Thiar Bramanthia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H