Lihat ke Halaman Asli

Air Mata Ibu

Diperbarui: 2 Mei 2023   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata yang tumpah

Menandakan sakit yang tak berdarah

Atas ketidakrelaan untuk berpisah

Tapi apa boleh buat, harus pasrah

Demi masa depan yang cerah.

Air mata yang mengalir tanpa henti

Seluruh tubuh bergetar keras hingga ke kaki

Pikiran yang meronta-ronta ingin menolak takdir ini

Semua terjadi dalam diri seorang manusia

Yang melepas kepergian anak bujangnya

Anak bujang berkata dalam hati, "rencana tuhan selalu yang terbaik" sambal menahan iba.

Ibu,,,,

Akan kuusahakan air matamu tak jatuh dengan tanpa pengaruh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline