Lihat ke Halaman Asli

Theza Elisheva

Fresh Graduate

Fenomena Merebaknya Profesi Youtuber di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 5 Juli 2021   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Semakin hari penyebaran Covid-19 terbilang mengganas dan menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, dan saya termasuk penyintas Covid-19.

Terakhir kali bekerja di kantor pada Jumat, 18 Juni 2021. Pada saat itu sudah terdengar kabar bahwa di kantor saya sudah banyak karyawan yang terpapar Covid-19, namun berita tersebut belum sampai menggemparkan satu kantor, dan kami masih tetap menjalani work from office sebelum pada akhirnya terdapat satu karyawan yang terlihat berjalan-jalan santai di kantor dan ia tidak tahu jika dirinya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), dan bisa membahayakan karyawan kantor lainnya. Kebetulan saya mendapat tugas dari atasan saya untuk membuat surat dan harus ditandatangani oleh pihak sekretariat kantor. Pada akhirnya saya sadar bahwa saya terpapar salah satu orang di ruangan sekretariat yang telah terkena Covid-19. Tiga hari setelah terpapar, yang saya alami ialah suhu tubuh naik-turun dan tenggorokan sangat sakit sehingga akhirnya saya memutuskan untuk swab test antigen, dan ternyata saya dinyatakan positif Covid-19 hingga harus menjalani swab test PCR juga untuk memastikan lebih jelas terkait kondisi saya. Alhasil saya dirujuk untuk isolasi di rumah sakit, namun dikarenakan rumah sakit di kota saya sudah penuh, maka dengan berat hati saya harus memberanikan diri isolasi mandiri di rumah dan harus menelan risiko pada nantinya keluarga akan terpapar juga.

Selama isolasi mandiri di rumah dalam kurun waktu 10 hari, aktivitas saya hanya diperintahkan oleh dokter untuk jangan berpikir berat, jangan overthinking, jangan kelelahan, makan teratur, istirahat yang cukup, dan minum obat rutin - harus bahagia untuk meningkatkan imun tubuh. Akhirnya rutinitas saya hanya terbatas pada perbanyak tidur, menonton acara hiburan, dan mengkonsumsi makanan yang sehat, karena virus tersebut menyerang lambung saya juga. Semenjak mengidap Covid-19, Youtube merupakan santapan sehari-hari saya dalam melihat hiburan yang sedang trend akhir-akhir ini.  

Semakin berkembangnya zaman, maka media pun semakin merambah ke arah yang lebih modern. Masyarakat dunia semakin kritis, selalu tidak pernah puas dalam mencari hal baru, dan semakin kreatif serta inovatif mempraktikkan kelebihannya maupun kekurangannya dalam memberikan informasi - salah satunya dengan menggunakan media massa. Media massa ialah sarana/alat yang dipakai dalam cara kerja komunikasi massa, yaitu komunikasi yang ditunjukkan terhadap orang banyak.

Media massa terdiri dari 3 jenis, yakni; media massa elektronik (seperti; radio, televisi, dan film), media massa cetak (seperti; koran, tabloid, majalah, buku, newsletter, buletin), dan media online (situs web). Salah satu contoh media online yang paling digemari oleh masyarakat sekarang ialah Youtube.

Youtube adalah situs web video sharing (berbagi video) yang populer, dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. Didirikan bulan Februari 2005 oleh 3 orang mantan karyawan PayPal, yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim (Tjanatjantia. Widika, 2013). Ada  beberapa banyak jenis video di Youtube yang bisa dinikmati oleh penonton, seperti; channel (way & style, music, education, kuliner, entertainment, comedy, film & animasi, travelling & events, gaming, news, pets & animals, science & technology, sports, autos & vehicles, rohani, politik, horor, atau yang baru-baru ini muncul dan sedang trend yaitu ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response)), sementara untuk konten (intro, perkenalan, vlog, challenge video, tour video, daily & travel vlog, make-up & beauty, pranks, review & unboxing, gaming, haul & collection video, reaction video, A Day in My Life, Draw My Life, DIY/Hacks, tutorial, webinar/presentasi, Q & A, parody video, cover lagu, pujian penyembahan rohani, ajaran agama, kisah misteri, hobi, fakta unik, kisah orang terkenal, dll).  

Di balik banyaknya varian channel dan konten yang sudah disebutkan di atas, terdapat seorang konseptor dalam upaya merancang tayangan yang akan disuguhkan ke penonton dan berusaha untuk mempertahankan jumlah penonton yang melihat channel nya, disebut dengan nama Youtuber. Kini, profesi Youtuber menjadi incaran jutaan orang. Semakin banyak orang yang bertanding kreativitas demi mendapatkan subscriber.

Terdapat empat fakta suka-duka menjadi seorang Youtuber, yakni (1) pemasukan bisa sampai miliaran rupiah per tahun - seorang Youtuber komentator game horor yang bernama Felix Kjellberg (atau lebih dikenal dengan nama panggung PewDiePie) berhasil mengumpulkan Rp162 miliar per tahun, (2) Youtuber selalu merasa kesepian - seperti yang dirasakan oleh Will Lenney, karena ia hanya berinteraksi dengan layar, begitu juga yang dirasakan oleh PewDiePie, ia sering merasa tertekan hingga depresi, (3) multitalenta - seorang Youtuber harus memiliki banyak talenta, jadi tidak hanya berbicara depan kamera saja, tetapi bisa mengedit video yang kreatif juga, (4) anti "mahal-mahal club" - tidak perlu perangkat mahal, hanya bermodalkan smartphone dengan kamera ganda minimum 16MP + 5MP, konten yang menarik, serta kuota internet yang mendukung, maka seorang Youtuber bisa dikatakan berhasil mencapai tujuannya mendapatkan sejumlah subscriber.

Pertanyaannya, bagaimana dengan fakta fenomena Youtuber yang ada di Indonesia? Tentunya, Indonesia semakin banyak orang-orang kreatif dalam memberikan tontonan-tontonan yang kreatif juga. Berikut fakta uniknya: (1) Atta Halilintar memiliki subscribers terbanyak di Indonesia, mencapai 6,6 juta subscriber, menggeser posisi Ria Ricis, dan mengalahkan Deddy Corbuzier, (2) Dinasti Halilintar lampaui subscriber artis mancanegara mencapai angka 18 juta subscribers mengalahkan channel Youtube Beyonce, Justin Bieber, Selena Gomez, dan Ariana Grande, (3) Ria Ricis hijrah dari Instagram ke Youtube pada 15 Januari 2016, dengan penghasilan yang didapatnya sebesar Rp259 juta hingga Rp4,16 miliar per bulan, dan yang terakhir (5) Gaji Youtubers melampaui gaji presiden Indonesia, dimana Atta Halilintar bisa mengantongi Rp4,1 miliar rupiah sementara presiden, pendapatannya hanya sebesar Rp62.496.800,- menurut ketetapan UU No. 7 Tahun 1978.

Forbes baru saja merilis daftar YouTuber berpendapatan tertinggi di dunia selama tahun 2020. Posisi pertama masih ditempati bocah berusia 9 tahun asal Amerika Serikat, Ryan Kaji, dengan pendapatan yang diraupnya sebesar Rp421 miliar dan konten yang ditampilkan berupa review mainan, unboxing, hingga video menyenangkan bersama keluarga. Urutan kedua dan ketiga diikuti oleh Mr. Beast (alias Jimmy Donaldson) dengan besaran pendapatan Rp341 miliar dan Dude Perfect dengan besaran pendapatan Rp327 miliar.

Kembali kepada topik awal, saya akan membahas mengapa profesi Youtuber semakin digemari dan dianggap menggiurkan sekarang ini? Dalam memilih konten pun dibutuhkan kecermatan, seperti yang dikatakan oleh James S. Coleman mengenai konsep Pilihan Rasional, bahwa "orang-orang bertindak secara sengaja ke arah suatu tujuan, dengan tujuan itu (dan dengan tindakan-tindakan itu) dibentuk oleh nilai- nilai atau pilihan-pilihan", maka, seorang Youtuber harus merencanakan dengan matang tayangan apa yang akan disuguhkan kepada masyarakat dan yang menguntungkan bagi dirinya, walaupun memang setiap Youtuber mempunyai bermacam-macam tujuan/goals dalam berekspresi di platform Youtube ini, ada yang memang sepenuhnya ingin mencari keuntungan (Youtube sebagai ladang pekerjaan) namun ada juga yang mempunyai tujuan mulia sebagai sarana berbagi informasi dan pengabdian bagi masyarakat lain. Setelah Covid-19 menjadi wabah bencana yang cukup masif, maka profesi Youtuber sungguh digemari di kalangan rakyat biasa, artis, pekerja, hingga pemangku kepentingan sekelas Presiden Joko Widodo pun memiliki channel Youtube.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline