Lihat ke Halaman Asli

Inggris Adu Otot dengan China, Apakah Indonesia Berani?

Diperbarui: 29 Agustus 2016   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini saya jarang setuju dengan Bapak SBY, tetapi saya harus mengakui bahwa perkataan beliau yang terakhir lumayan jitu. Beliau mengingatkan Indonesia untuk tidak terlalu gampang dikuasai oleh negara China (1). Ini mengingatkan saya akan aksi perdana menteri Inggris, Teresa May, ketika baru-baru ini menghentikan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir yang diprakarsai oleh pendahulunya, David Cameron. Proyek yang disebut Hinkley Point ini akan dibangun oleh perusahaan Perancis dan sepertiganya dibiayai oleh perusahaan China (2). Teresa May dengan beraninya menyatakan bahwa proyek ini perlu diteliti terlebih jauh dahulu. Tentu saja aksinya ini membawa kemarahan pemerintah China tetapi Teresa May sama sekali tidak bergeming.

Saya teringat akan proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang pada waktu itu sempat ditunda oleh menteri perhubungan yang lalu, Pak Ignasius Jonan (3). Seperti Teresa May, Pak Jonan berani melawan pemerintah China dan meminta analisa yang lebih mendalam sebelum menyetujui pembuatan KCIC ini. Sayangnya pemerintahan Pak Jokowi melawan keputusan Pak Jonan dan proyek ini pun disetujui. Mungkin juga perbuatannya inilah yang mengakibatkan Pak Jonan dilengser. Sejujurnya, saya sangat kagum akan ketegasan Pak Jonan yang berprinsip dan melakukan pekerjaannya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi (lihat saja hebatnya terminal 'Ultimate' Soetta setelah beliau didepak). Memang lebih baik didepak dengan terhormat dengan kanvasnya yang masih bersih sebagai seorang menteri, daripada tetap terlibat dalam pemerintahan dan membawahi proyek yang bermasalah.

Jadi, Pak Jokowi, apakah anda bisa berani melawan keinginan bangsa besar seperti China apabila kepentingan bangsa kita sedang dipertaruhkan, layaknya Pak Jonan dan Teresa May?

1

2

3




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline