Malam harinya, Rainer yang masih terluka parah karena pertarungannya dengan Cantika, duduk bersila seperti yang ia lakukan sebelumnya. Itu disebut 'Sila Dewa'.
Tak lama, Rainer berada di tempat dengan banyak awan, seperti sebelumnya pula. Tempat tersebut disebut 'Alam Awan'. Di Alam Awan, Rainer bertemu dengan Bhatara.
"Ada apa Rainer? Bagaimana hasil latihanmu?" tanya Bhatara sambil tersenyum.
"Aku ingin langsung ingin naik kultivasi ke tingkat Gold!" teriak Rainer yang kemudian meringis sambil memegangi dadanya.
"Sebelumnya, kenapa dadamu?" tanya Bhatara.
"Justru karena hal ini, aku ingin langsung ke tingkat Gold! Seseorang bernama One Hit memukulku hingga seperti ini!"
"Baik, aku paham," ucap Bhatara sembari mengelus janggut. "Latih saja tubuhmu, maka sedikit demi sedikit akan-"
"AKU MAU SEKARANG!" Rainer menyergah dengan tatapan seperti ingin membunuh orang.
Bhatara mengelus janggut lagi. "Tapi tidak mudah."
"Aku tidak peduli!" teriak Rainer. "Aku akan melakukan apa saja untuk menjadi kuat!!"
"Baik, tapi sebelum itu, aku obati dulu lukamu. Ayo, ikut aku!" Bhatara mengarahkan tangan kanannya yang memakai cincin ke depan.