Lihat ke Halaman Asli

Kamen Rider Cross System (Fanfic) - Chapter 4: Desire Grand Prix

Diperbarui: 18 November 2024   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Ruang khusus Desire Grand Prix, Minggu 02 Januari 2050, pukul 05:30.

"Selamat kepada kalian yang telah lolos babak penyisihan Desire Grand Prix kali ini!" kata seorang gadis bergaun hitam putih, pipi tirus, tubuh langsing, dan rambut dikuncir ke belakang. Dia adalah 'Tsumuri', 'Navigator' dari permainan bernama Desire Grand Prix.

Di tempat yang seperti berada di ruang kosong itu berdiri kira-kira sepuluh orang berjaket lambang 'DGP' termasuk Ace dan Keiwa. Di sebuah layar nampak gambar para Kamen Rider Desire Grand Prix dengan poin mereka masing-masing. Ace yang bernama lengkap 'Ukiyo Ace' itu mendapat poin tertinggi yaitu '1000'. Sosok Rider Ace adalah Rider berarmor putih dengan helm bertelinga runcing bervisor kekuningan dengan motif 'rubah' bernama 'Kamen Rider Geats'.

Tsumuri kembali berucap, "Sekarang, aku akan menjelaskan bagaimana permainannya. Jadi, kali ini dunia kita telah bersatu dengan dunia Kamen Rider lain dan tahun ini adalah Tahun 2050, seperti yang kujelaskan ketika babak penyisihan. Dan tugas kalian adalah membunuh monster yang menculik orang-orang ke dalam dunia cermin bernama 'Mirror Monster'. Dalam menjalankan aksinya, Mirror Monster akan dibantu oleh Jyamato. Membunuh Mirror Monster akan mendapat poin '500', sementara membunuh Jyamato dapat poin '100'. Lalu, juga ada monster tersembunyi bernama 'Spirit' yang jika dibunuh akan langsung jadi pemenang Desire Grand Prix."

Semua orang yang merupakan peserta Desire Grand Prix langsung berbisik-bisik begitu mendengar penjelasan tentang Spirit.

"Game Master sudah memperbarui 'Spider Phone' kalian. Jika ada Jyamato atau Mirror Monster di sekitar kalian, benda itu akan memberikan sinyal. Sekarang, kalian boleh santai dulu. Nanti Spider Phone akan memberitahu begitu permainannya dimulai," lanjut Tsumuri.

Para peserta pun bubar dari tempat tersebut.

Di sebuah cafe bernama 'Deza Cafe', terlihat Kai yang sedang menikmati secangkir hangat kopi sambil melihat-lihat berbagai penjelasan di Riderphone. Ia ditemani oleh Akeno yang juga sedang menikmati secangkir hangat kopi.

"Daritadi kau memainkan handphone itu saja, apa tidak bosan?" tanya Akeno.

Kai tak menjawab, ia masih sibuk dengan Riderphone yang membuat Akeno cemberut.

Saat itu, layar di televisi besar cafe tersebut menampilkan gambar seorang pria yang membuat gadis-gadis seisi cafe berteriak histeris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline