Lihat ke Halaman Asli

Sisi Gelap Dunia Digital: Penyebab Remaja Terlibat dalam Praktik Sadfishing

Diperbarui: 9 Desember 2023   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang terus berkembang, remaja menghadapi tekanan besar untuk terlibat dalam lingkungan online yang serba visual dan terkoneksi secara terus-menerus. Fenomena yang semakin mencuat dan mengkhawatirkan adalah praktik "sadfishing," di mana remaja secara aktif membagikan atau mengungkapkan emosi negatif mereka melalui media sosial. Penyebab mendalam dari partisipasi remaja dalam sadfishing mengakar pada dinamika kompleks, termasuk dorongan untuk mendapatkan perhatian, ketidakmampuan mengatasi tekanan emosional, dan upaya melawan tekanan sosial untuk menciptakan citra yang tampak sempurna dalam dunia maya. Keberadaan sisi gelap ini dalam dunia digital menyoroti tantangan serius yang dihadapi remaja modern dalam mengelola kesejahteraan mental mereka, dan mengajukan pertanyaan tentang dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan psikologis dan sosial mereka.

Mengapa Remaja Melakukan Sadfishing?

a. Kebutuhan Akan Perhatian: Remaja seringkali mencari perhatian dan dukungan dari teman sebaya atau keluarga. Dengan melakukan sadfishing, mereka berharap mendapatkan tanggapan positif atau empati dari orang-orang di sekitarnya.

b. Ketidakmampuan Mengatasi Emosi: Sebagai bagian dari fase perkembangan, remaja mungkin belum sepenuhnya mampu mengatasi emosi dan tekanan yang mereka alami. Melalui sadfishing, mereka mencoba mengekspresikan dan mengatasi perasaan negatif yang mungkin sulit diutarakan secara langsung.

c. Norma Sosial dan Tekanan Peer: Dalam lingkungan sosial media yang serba visual, remaja mungkin merasa tekanan untuk terlihat sempurna. Melalui sadfishing, mereka mencoba memecah stigma dan menunjukkan bahwa kehidupan mereka tidak selalu sempurna.

Dampak Sadfishing pada Kesejahteraan Mental Remaja

a. Perasaan Lega Sementara: Meskipun awalnya dapat memberikan kenyamanan, berbagi emosi secara online mungkin hanya memberikan lega sementara. Remaja perlu menyadari bahwa dukungan profesional dan pribadi adalah kunci untuk mengatasi masalah sejati.

b. Stigma dan Persepsi dari Orang Lain: Sadfishing dapat memicu reaksi beragam dari orang lain, termasuk simpati, kritik, atau bahkan pelecehan verbal. Hal ini dapat memengaruhi persepsi diri remaja dan meningkatkan tekanan sosial.

c. Ketergantungan pada Respons Online: Jika remaja terlalu bergantung pada respons online, hal ini dapat menjadi siklus yang tidak sehat. Mereka mungkin merasa perlu untuk terus-menerus berbagi emosi secara online untuk mempertahankan perhatian dan dukungan.

Strategi Menghadapi Sadfishing

a. Peningkatan Kesadaran Emosional: Melalui pendidikan dan dukungan, penting bagi remaja untuk meningkatkan kesadaran emosional mereka. Ini dapat membantu mereka mengatasi emosi dengan cara yang lebih sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline