Dalam memilihkan sekolah untuk anak, ada proses yang pada umumnya dilakukan dan ada proses yang sebaiknya dijalani. Mari kita bahas alur yang baik untuk mengarahkan pendidikan bagi anak. Alur yang bisa dilakukan oleh siapapun dan sangat mudah dijalani.
Pada umumnya ketika anak telah memasuki usia tertentu, yang dikatakan usia sekolah, misalnya tujuh tahun untuk masuk sekolah dasar (SD), anak langsung dicarikan sekolah oleh orangtuanya dan akhirnya masuk sekolah. Pada umumnya jika orangtua melakukan proses ini, yang anak ketahui adalah belajar di sekolah, mendapat nilai bagus, dan menjadi juara kelas.
Namun jarang sekali muncul potensi unggul anak, yakni anak yang senang pada suatu bidang, kemudian menjadi ahli dalam bidang tersebut di usia muda. Karena di sekolah pada umumnya tidak ada mata pelajaran mengenali potensi diri dan pelajaran meraih kesuksesan.
Mari kita lihat contoh anak-anak yang telah menjadi sukses di dunia. Joe Alexander, seorang anak dari Indonesia, menjadi pianis dunia di usia 12 tahun. Lionel Messi menjadi pemain sepakbola dunia di usia 18 tahun. Bill gates membuat sistem gaji karyawan terkomputerisasi untuk sebuah pabrik di usia 10 tahun.
Kemudian Hee Ah Lee, Warren Buffet, Mahatma Gandhi, dan masih banyak lagi yang telah menunjukkan potensi unggulnya di usia belia.
Kemudian ada lagi permasalahan yang pada umumnya sering dijumpai di sekolah. Bagaimana beradaptasi dengan guru yang favorit dan yang tidak cocok. Bertemu dengan teman yang baik maupun yang usil. Adaptasi terhadap nilai tinggi dan yang tidak memuaskan. Tiba-tiba sulit bangun pagi, tidak mau masuk sekolah, sakit perut atau keringat dingin di pagi hari saat ingin berangkat ke sekolah, dan sekelumit permasalahan lainnya.
Maka untuk mengatasi sekelumit drama dan permasalahan anak dalam menjalani dunia pendidikan, ada alur yang sebaiknya dijalani sebelum memasukkan anak ke sekolah. Alurnya yakni :
- Tanyakan kepada anak bidang apa yang disenangi,
- Kemudian ingin menjadi sehebat apa di masa depan dan seperti siapa,
- Lalu hal apa yang perlu dipelajari dan keahlian apa yang perlu dikuasai,
- Barulah sekolah mana yang terbaik di dunia yang bisa membantunya menguasai bidang tersebut dan menghantarkannya kepada kesuksesan.
Lalu bagaimana jika orangtua mengatakan tidak ada waktu atau tidak mampu secara ekonomi? Sesungguhnya seorang Presiden pun memiliki waktu yang sama dengan kita yaitu 24 jam dalam sehari. Kemudian seorang B.J. Habibie pun berasal dari latar belakang keluarga yang kekurangan secara ekonomi.
Maka masalahnya di sini adalah bukan ada atau tidak adanya waktu, dan bukan mampu atau tidak mampu secara ekonomi, namun mau atau tidak mau bergerak dan berusaha.
Kemudian ketika anak masuk sekolah berdasarkan keinginanya karena sudah mengetahui tujuannya, anak akan semangat menjalaninya, bahkan sekolah akan menjadi seperti liburan yang menyenangkan. Proses belajar akan menjadi seperti bermain, yang membuat anak selalu antusias, bergairah, dan tak jarang belajar sendiri sampai larut malam karena dia senang, bukan terpaksa.