Schalke 04 yang mewakili Jerman di pentas UEFA Champions League dan juga dijuluki Die Knappen memang juga kandidat peraih trofi “Si Kuping Besar” musim ini selain Real Madrid, Barca, Bayern Muenchen, tapi Schalke 04 sudah lebih kuat semenjak pergantian manajer dari Jens Keller ke Roberto di Matteo. Musim lalu Schalke 04 di pentas tertinggi Eropa dihentikan oleh tim yang dijuarai oleh Real Madrid di babak 16 besar dengan skor aggregat menyakitkan 9-2!
Tapi kegagalan demi kegagalan yang diraih Schalke 04 tidak membuat mereka dipinggirkan sebagai tim non-favorit juara. Di Liga Champions 2014-15 kali inipun mereka tetap dianggap sebagai tim underdog. Sama halnya dengan pencapaian FC Porto musim 2003-04, Red Star Belgrade musim 1990-91, Aston Villa 1981-92, Nottingham Forest 1978-79 dan Nottingham Forest 1979-80, Schalke 04 berpeluang besar mencetak sejarah baru sekaligus mengikuti jejak 4 klub underdog Eropa yang saya sebutkan di musim ini.
1. Pergantian nahkoda
Schalke 04 baru saja pergantian manajer pasca pemecatan Jens Keller karena start buruk di pentas Bundesliga yang saat ini bertengger di posisi 11 klasemen sementara. Berkaca dulu pada pengalaman Chelsea di EPL musim 2011-12, Roberto di Matteo pun membawa Chelsea juara Liga Champions 2011-12 dan FA Cup di musim yang sama.
2. Status underdog
Schalke 04 memang bisa mengulangi jejak pencapaian Porto 2003-04, Red Star Belgrade 1990-91, Aston Villa 1981-82, Hamburg 1982-83, Borussia Dortmund 1996-97, Nottingham Forest 1978-79 dan 1979-80, Chelsea 2011-12. Bisa saja Schalke 04 membuat kejutan di pentas Eropa musim ini andai konsistensi dan kekompakan skuad.
3. Impian Kevin-Prince Boateng meraih trofi bergengsi Eropa
Prince Boateng memang sudah lama impikan trofi “Si Kuping Besar” semenjak KPB masih berseragam Il Rossoneri. Prince Boateng pun bisa saja mengidamkan impian ini andai Schalke 04 haram tersingkir dari pentas tertinggi Eropa 2014-15. Prince Boateng bisa saja menorehkan sejarah sebagai pemain Ghana ke-2 yang mengangkat trofi “Si Kuping Besar” sejak Samuel Kuffour ketika Kuffour masih berseragam Die Roten musim 2000-01.
4. Pemain Asia
Atsuto Uchida bisa saja menjadi pemain asia kedua yang mengangkat trofi “Si Kuping Besar” sejak Park Ji Sung sewaktu PJS masih berseragam Manchester United tahun 2008 silam. Belum ada pemain Jepang yang pernah mengangkat trofi “Si Kuping Besar” per 2014.
5. Final di negara sendiri