Lihat ke Halaman Asli

Kemanakah Kejayaan Klub-klub Legendaris Eropa Kita?

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432358337210065807

[caption id="attachment_367256" align="aligncenter" width="240" caption="klub-klub legendaris Eropa yang dahulu berjaya"][/caption]

Saatini dunia sepakbola abad 21 telah merasuki fans sepakbola, mulai mendukung klub yang baru berjaya seperti Manchester City, PSG dan Chelsea. Kebiasaan fans sepakbola yang dulu memiliki ciri khas kini mulai luntur. Kerap kata-kata ejekan klub yang diucapkan pun layaknya tidak patut ditiru anak-anak maupun remaja. Sejak 30 tahun terakhir, klub-klub legendaris seperti Nottingham Forest, Deportivo La Coruña, Parma dan Leeds United sudah menjadi barang langka, malah sangat sulit ditemui dan berjaya kembali. Jika adapun harus mengenang terlebih dahulu, karena klub-klub legendaris yang ada adalah klub legendaris jaman dulu.

Anak-anak dan remaja sekarang diyakini terlalu ngefans sama klub-klub eropa yang sedang hits seperti Manchester City, PSG, Chelsea dan menjadi deretan klub terbaik. Berbeda jika harus mendukung klub-klub legendaris seperti Nottingham Forest, Deportivo La Coruña, Parma, Valencia, Sevilla, Real Madrid, Barcelona, Real Sociedad, Tottenham, Liverpool, Arsenal, Juventus, Fiorentina, AS Roma, SS Lazio, SSC Napoli, AC Milan, Inter Milan, Manchester United, Everton, Newcastle United dan Leeds United yang dulu sering booming di Televisi. Apakah yang kira-kira diketahui oleh anak soal “karbitannya”? seperti klub-klub populer Chelsea, Manchester City dan PSG juga tak kalah populer di kalangan fans sepakbola terutama anak-anak, remaja.

Belum hilang juga dari ingatan beberapa tahun lalu, klub asal Galicia Deportivo La Coruña yang penuh muatan kejayaan pun ramai disukai oleh orang Indonesia. Ini baru soal isi, belum lagi soal gaya permainannya yang “ngebor” saat ini. Ditambah lagi saat ini sedang boomingnya klub-klub kaya dari Russia/Timur Tengah, yang didukung sekumpulan bocah belum mengerti bola, seperti Manchester City, PSG dan Chelsea, yang utamanya tentang kekarbitannya. Namun fans sepakbola dengan fasih mendukungnya.

Saat itu Leeds United pun terdegradasi dari Liga Utama Inggris musim 2003-04 silam dan Leeds United harus masuk administrasi pada 4 Mei 2007 pun saat ini Leeds United masih punya fans dengan segudang loyalitasnya di Indonesia. Super Depor saja pernah 2 kali degradasi pada dekade 2010an pun juga fansnya seperti Leeds United dengan loyalitasnya.

Dahulu Leeds United terkenal dengan kejayaannya dan punya banyak pemain World Class seperti Rio Ferdinand, Jim Floyd Hasselbaink, Mark Viduka, Alan Smith dan banyak lagi.

Kita lihat Parma dulu yang baru saja bangkrut, Parma pun pernah disegani sejak jamannya Gigi Buffon, Fabio Cannavaro, Gianfranco Zola, Adriano, Lilian Thuram, Alberto Gilardino, Giuseppe Rossi dan lain-lain.

Dan saat ini pun mereka berempat sudah terburuk karena ketidakstabilitasnya keuangan dan harus mencari pemilik baru. Akankah mereka kembali ke habitat lama mereka yaitu "KEJAYAAN"? Mungkin inilah yang perlu dijawab bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline