Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Kesejahteraan Desa Ngembat dalam UMKM Kerupuk Samiler untuk Memanfaatkan Limbah Kulit Singkong Menjadi Pakan Ternak

Diperbarui: 15 Juli 2024   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Untag Melakukan Inovasi Pada UMKM kerupuk Samiler/dokpri

Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) melalukan pengembangan inovasi pada UMKM kerupuk samiler.

Pengembangan limbah kulit singkong pada UMKM kerupuk samiler sebagai bahan utama untuk membuat pakan ternak menunjukkan upaya memanfaatkan sumber daya lokal yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal.

Proyek ini dimulai 11 Juli 2024-21 Juli 2024, selama periode ini tim mahasiswa bekerja sama untuk melakukan penelitian, serta mengimplementasikan solusi inovatif dalam UMKM kerupuk samiler menggunakan limbah kulit singkong sebagai bahan baku untuk pakan ternak.

Di Desa Ngembat, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia, tempat UMKM Kerupuk Samiler beroperasi.

Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa dengan memanfaatkan limbah pertanian secara ekonomis dan ramah lingkungan.

Mahasiswa Untag bekerja sama dengan produsen kerupuk Samiler di desa untuk mengolah limbah kulit singkong menjadi pakan ternak yang bernilai ekonomis tinggi. Mereka melakukan riset, pengembangan produk, dan pelatihan kepada produsen untuk mengimplementasikan teknologi pengolahan limbah singkong menjadi pakan ternak yang efisien dan ekonomis.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat tercapai peningkatan signifikan dalam pendapatan para pengusaha UMKM kerupuk Samiler. Selain itu, penggunaan limbah kulit singkong untuk pakan ternak juga akan mengurangi beban lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dan memanfaatkannya secara produktif. Secara keseluruhan, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di Desa Ngembat, Kabupaten Mojokerto.

Langkah ini juga mencerminkan komitmen mahasiswa akuntansi untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan, di mana inovasi yang mereka bawa tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi semata, tetapi juga memperhitungkan aspek sosial dan lingkungan. Dengan demikian, UMKM Kerupuk Samiler dapat bertahan dan tumbuh dalam jangka panjang, memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi desa dan masyarakat sekitarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline