Lihat ke Halaman Asli

Theresia Sumiyati

https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Kaleng dan Botol Bekas Minuman yang Naik Level

Diperbarui: 18 Februari 2022   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kaleng dan Botol Bekas Minuman yang Naik Level

Di sebuah teras rumah yang cukup luas, terkumpul setumpuk kaleng bekas serta botol-botol kecil juga bekas minuman (yakult). Benda-benda tersebut sengaja dikumpulkan untuk dibuat menjadi tempat lilin. Mereka yang mengerjakan adalah para ibu yang tergabung dalam sebuah organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) ranting St. Vincentius yang berada di kota Jambi. Selain dua macam benda tersebut bahan yang lainnya adalah paku, semen, pasir, lem, dan cat semprot.

Alat yang digunakan untuk membuat tempat lilin berbahan bekas itu adalah gunting dan palu kecil. Gunting sebagai alat pemotong kaleng dan botol plastik. Palu digunakan untuk memasang paku pada kaleng minuman tersebut. Paku ini nantinya akan menjadi tempat untuk menancapkan lilin agar bisa berdiri tegak.

Kaleng bekas minuman yang digunakan adalah bagian bawah atau bagian dasar. Setiap satu tempat lilin membutuhkan dua potong kaleng bekas minuman dan satu botol bekas yakult. Botol yakult ini berfungsi sebagai badan tempat lilin. Sedangkan potongan kaleng bekas menjadi tempat dudukan botol yakult dan menjadi penutup botol itu sekaligus sebagai tempat untuk memasang lilin.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menghasilkan tempat lilin:

                1. Kaleng bekas minuman diambil bagian dasarnya dengan cara memotong. Satu potongan kaleng dibiarkan polos, sedangkan satunya dibentuk seperti mahkota bunga.

                2.Potongan kaleng yang polos direkatkan dengan botol yakult yang sudah dibentuk, dengan menggunakan lem.

                3. Botol yakult diisi dengan adonan semen dan pasir, kemudian ditutup dengan dasar kaleng yang dibentuk seperti mahkota bunga dan sudah dipasang dengan paku kecil di bagian tengah, lalu dijemur.

                4. Langkah terakhir, tempat lilin dilapisi dengan cat semprot agar memiliki warna yang menarik.

Dari langkah-langkah yang harus dilalui, langkah pertama merupakan pekerjaan yang paling berat jika dibandingkan dengan langkah berikutnya. Perlu keterampilan khusus dan kehati-hatian agar tidak mengalami cedera. Alangkah baiknya jika dalam proses ini menggunakan sarung tangan sebagai pelindung.

Ide membuat tempat lilin dari barang bekas ini digagas oleh seorang ibu guru SD Xaverius 1 Jambi. Ibu Yuliana Suwarti, ibu berputera tiga ini memang sangat kreatif. Gagasan yang dilontarkan kepada ibu-ibu WKRI ranting St.Vincentius mendapat sambutan baik. Mereka berhasil membuat tempat lilin dengan jumlah di atas 1.000.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline