Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki keragaman budaya,suku dan bahasa. Selain itu juga Indonesia terdiri dari 38 Provinsi yang memiliki keragaman budaya yang berbeda-beda. Budaya menjadi salah satu ciri khas dari daerah tertentu yang mana dapat dilestarikan dengan memperkenalkan kepada generasi muda. Budaya biasa diartikan sebagai bentuk kearifan lokal yang dapat menjadi nilai hidup masyarakat lokal untuk berinteraksi dengan lingkungan. Tetapi dengan adanya arus globalisasi tentunya membawa pengaruh terhadap perkembangan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki Indonesia. Diketahui bahwa akibat dari adanya arus globalisasi ini menawarkan gaya hidup yang cenderung semua serba instan dan cepat sehingga kearifan lokal secara perlahan menghilang. Kearifan lokal biasanya tidak sama dengan tempat dan waktu serta suku yang berbeda hal ini dikarenakan adanya tantangan alam dan kebutuhan hidup masyarakat yang berbeda-beda.
Kearifan lokal juga dapat tercermin dalam sebuah keberagaman agama, suku atau etnis dan bahasa. Adanya keberagaman budaya ini tentunya untuk dapat menarik turis untuk dapat menikmati keindahan budaya yang ada di Indonesia. Budaya juga dapat dikembangkan hingga mancanegara bukan hanya di Indonesia saja salah satunya adalah perkembangan batik Indonesia yang memiliki motif dan budaya yang terdapat di dalamnya sehingga hal tersebut secara tidak langsung menjadi warisan untuk budaya. Indonesia memiliki banyak keragaman budaya menjadi tantangan dalam bersikap toleran tetapi dapat menambah kesadaran kepada masyarakat melihat pada hakikat untuk membedakannya. Hal tersebut membuat manusia dapat menanamkan sikap toleransi kepada setiap manusia.
Kearifan lokal dalam kebudayaan tercermin dalam banyaknya bangunan bersejarah yang memiliki makna sehingga tersebar di kecamatan-kecamatan yang ada di Indonesia. Barang-barang bersejarah biasanya dapat berupa gedung, pelabuhan, stasiun, tempat spiritual misalnya makam dan lain sebagainya. Barang-barang bekas peninggalan tersebut tentunya disimpan dan di taruh pada sebuah museum untuk dijadikan pengetahuan bagi generasi muda selanjutnya. Adapun keberagaman budaya yakni pakaian adat, rumah adat, lagu adat dan masih banyak lainnya.
Salah satu budaya yang ada di Indonesia adalah kebudayaan Maumere, Nusa Tenggara Timur. Budaya di Maumere memiliki akar yang kuat dalam sejarah dan tradisi suku-suku NTT. Adapun perpaduan dari berbagai suku seperti Sikka, Atoni, dan Alor telah membentuk budaya yang unik dan beragam di Maumere. Selain itu juga terdapat nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya yakni toleransi, kekeluargaan dan kerja keras. Nilai budaya toleransi dalam budaya Maumere tentunya mengajarkan kepada generasi muda tentang toleransi antar individu dengan keberagaman budaya lainnya.
Selain itu, masyarakat Maumere memiliki semangat kerja keras yang tercermin dalam kegiatan sehari-hari dan upacara tradisional. Karena memiliki semangat kerja keras yang tinggi sehingga tercermin dalam kegiatan sehari hari atau bahkan saat upacara adat. Tetapi perlu diketahui manfaat dan tujuan dari kebudayaan itu sendiri misalnya budaya sebagai identitas dari mana kita berasal maka dari itu perlu dikembangkan di luar pulau hingga ke mancanegara terkait kebudayaan kita. Kebudayaan tersebut dikembangkan dengan cara mempromosikan kesenian atau kebudayaan daerah kita masing-masing agar lebih dikenal oleh masyarakat. Bahkan menghormati leluhur dan saling menghargai satu sama lainnya.
Setiap daerah tentu menginginkan untuk melestarikan kebudayaan mereka sendiri begitu pula dengan kebudayaan yang ada di Maumere yakni kebudayaan yang terdapat di Maumere merupakan sebuah kebudayaan yang diwariskan dari nenek moyang kepada generasi muda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperkuat rasa kebersamaan dan menumbuhkan apresiasi terhadap budaya lokal yang unik.
Maumere dapat dikenal sebagai sebuah kota yang berada di Pulau Flores Kabupaten Sikka lebih tepatnya berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bukan hanya itu Maumere bukan hanya dikenal memiliki keindahan pariwisatanya tetapi memiliki berbagai macam kecamatan yang mana masing-masing kecamatan tersebut memiliki kebudayaannya masing-masing.
Di Maumere terkenal dengan keberagaman adat dan budaya yang cukup kental tidak hanya itu tarian dari daerah ini yang sering dikenal dengan Tarian Hegong merupakan sebuah tarian yang dipakai pada saat acara-acara atau ada sebuah perayaan adat. Bukan hanya tarian tetapi terdapat lagu dan suku-suku yang terdapat di daerah Maumere. Ada pula tenun ikat yang dihasilkan oleh masyarakat Maumere yang mana tenun ikat. Tenun ikat ini menjadi daya tarik bagi warga negara asing karena menjadi ciri khas dari daerah ini. Tenun ikat menjadi banyak digemari oleh masyarakat sebab memiliki motif dan ciri khas tersendiri yang membedakan dari tenun ikat dari daerah lain yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu saja Maumere memiliki banyak tempat pariwisata yang dapat dikunjungi oleh masyarakat misalnya Tanjung Kajuwulu yang terdapat di kecamatan Magepanda, wisata rohani Bukit Nilo yang terletak di desa Wuliwutik, kecamatan Nita, Pantai Waiara yang terletak 10 km dari kota Maumere tepatnya berada di kabupaten Sikka, dan Pantai Koka yang terletak di Desa Wolowiro, kecamatan Paga, tempat-tempat tersebut tentu sering dikunjungi oleh wisatawan asing.
Salah satu keragaman budaya yaitu lagu daerah yang mana lagu daerah ini berasal dari Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bentuk keragaman budaya daerah tersebut. Salah satu lagu dari Sikka, Flores yaitu Maumere Manise yang mana dalam lagu tersebut memiliki sejarah tentang kondisi sosial kehidupan yang beragam namun memiliki rasa untuk saling menghormati dan menghargai secara damai antar masyarakat. Adapun keindahan pohon kelapa sebagai pesonanya dan cuaca yang panas selain itu juga terdiri dari wilayah darat Flores serta pulau-pulau kecil yang ada di utara Kota Maumere. Tidak hanya pulau-pulau yang ada di Sikka tetapi terdapat empat suku yang mendiami Kota Maumere sebagai ibukota kabupaten Sikka yaitu suku Kangae, suku Paga dan suku Nita serta adanya suku Sikka sebagai suku terbesar yang ada di wilayah tersebut maka dari itu dijadikan nama kabupaten yaitu Kabupaten Sikka. Tidak hanya itu juga masyarakat dapat membangkitkan semangat dalam kreativitas bagi kaum generasi muda dalam musik dan seni serta pariwisata yang ada. Selain itu juga dapat mempersatukan pemikiran akan kehidupan bagi para masyarakat Maumere yang ada di perantauan dengan masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Dengan demikian membuat lagu Maumere Manise menjadi sebuah lagu yang disukai oleh masyarakat karena memiliki artian tentang kehidupan masyarakat Maumere, Flores. Lagu tersebut memiliki ciri khas tersendiri yaitu dengan adanya alunan lagu Maumere dengan menggunakan alat musik tradisional berupa sasando, gong dan alat musik tradisional lainnya. Selain itu lirik lagu yang terdapat dalam lagu tersebut berisikan tentang lirik yang ditulis dengan menggunakan bahasa lokal untuk menciptakan suasana kebersamaan sebab penggunaan bahasa yang lokal tersebut dapat mencerminkan identitas budaya dan bahasa daerah Maumere. Lagu dapat dikenal sebagai sebuah lagu yang memberikan keceriaan dan kehangatan tentang budaya lokal sehingga dapat mempromosikan daerah tersebut dan menjadi daya tarik dalam sebuah industri pariwisata. Bahkan ketika ada wisatawan asing yang datang untuk melihat keindahan alam Maumere tentu membuat masyarakat mengajak para wisatawan asing untuk ikut berpartisipasi menyanyi dan menari sesuai lagu yang dibawakan yaitu Maumere Manise. Lagu tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu untuk mengekspresikan budaya Maumere dan memperkuat rasa kebersamaan sebagai identitas lokal masyarakatnya sehingga dapat diwariskan kepada generasi muda. Oleh sebab itu, lagu tersebut dapat diterima oleh masyarakat Maumere dan daerah sekitarnya sebagai bentuk dari simbol kegembiraan, kebersamaan dan identitas budaya di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H