Lihat ke Halaman Asli

Theresia Resa Paramita

Mahasiswi Humas dan Komunikasi Digital UNJ

Dari Warung Gang Kecil ke Ruko Pinggir Jalan: Kisah di Balik Warung Seblak Mama Zafran

Diperbarui: 20 April 2024   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : detikFood/Yenny Mustika Sari)

Siapa sangka, awalnya pendapatan hanya 20.000-30.000 rupiah perhari kini mampu meraup untung hingga jutaan rupiah dalam sehari hanya dengan berjualan seblak. Dede Wiwin atau sekarang lebih dikenal dengan Mama Zafran, seorang ibu rumah tangga yang merangkap sebagai pengusaha warung seblak. Setelah video dagangan seblak yang iseng diunggahnya pada laman aplikasi Tiktok FYP dan menjadi viral, saat itulah titik balik kehidupan menghampiri beliau. Usaha warung seblaknya yang berada di gang kecil berkembang, bahkan hingga bisa pindah ke ruko besar pinggir jalan dan memiliki banyak karyawan.

Kisah Awal Menjadi Penjual Seblak

Perjalanan Bu Dede sebagai penjual seblak dimulai pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 menyerang dan usaha toko kelontong yang dimilikinya sepi. Dilansir dari detikfood.com Bu Dede menceritakan kisah awalnya menjadi penjual seblak. "Awal buka dari 2020, dari toko kelontong karena sepi pendapatan cuma 20-30 ribu sampai malam. Aku mikir di situ karena harus bayar kontrakan, sedangkan toko (kelontong) itu habis untuk makan kita aja. Terus kepikiran jualan seblak," jelasnya.

Beliau berpikir dengan berjualan seblak bahan-bahan yang sudah ada di warungnya bisa dipakai dan menghasilkan uang seperti dilansir dari 20.detik.com, "Kalau seblak kan dia bisa keputer semua dari bahan-bahannya tuh keputer semua." ujarnya. 

Nama warung "Mama Zafran" diambil dari nama anak pertamanya. Setelah beliau mengganti jenis dagangannya menjadi seblak, pelan-pelan usahanya mulai kembali berjalan. Pada saat baru mulai berdagang seblak beliau memberi harga 3.000 rupiah per porsi, tetapi kemudian naik menjadi 8.000 per porsi karena upgrade penambahan topping. Lalu di tahun 2022 usaha Bu Dede semakin meningkat setelah video dagangannya iseng beliau unggah ke aplikasi Tiktok. Dari video viral itu berhasil mengundang banyak pembeli, yang tadinya hanya anak-anak dan tetangga sekitar rumah nya menjadi dari banyak tempat pembeli datang ke warung seblaknya, yang berlokasi di gang kecil daerah Cakung itu. Bu Dede semakin rajin membuat konten tentang dagangan seblaknya yang semakin hari semakin banyak pembelinya.

Ciri Khas Warung Mama Zafran

(google.com/maps/Warung Mama Zafran)

Para pembeli yang datang dari banyak tempat, penasaran dengan rasa seblak Bu Dede, yang terlihat sangat menggoda iman. Dari warnanya kuahnya yang merah, bumbu rempahnya yang kuat dan medok, serta rasa pedas dari cabe segarnya yang gak main-main, semakin mengundang selera. Warung Mama Zafran ini tidak hanya menjual seblak, ada juga cemilan-cemilan yang cocok dimakan sambil menunggu pesanan seblak tiba, disediakan pula minuman-minuman dingin sebagai teman makan seblak, hampir sama dengan warung seblak kebanyakan. Nah, yang membedakan dagangan Warung Mama Zafran dengan warung lainnya adalah ada menu "Bojot" yang bisa dibilang ciri khas dari Warung Mama Zafran. Bojot merupakan salah satu makanan andalan Warung Mama Zafran yang dibuat dari gabungan basreng, otak-otak, cireng, dan sosis yang digoreng lalu di bojot atau diaduk bersama bumbu. Bumbu yang digunakan juga cukup unik, terdapat bumbu cabe yang seperti chili oil, minyak bawang, dan minyak daun jeruk serta bumbu bubuk perasa lainnya sebagai penambah citarasa dari menu bojot tersebut.

Pindah ke Ruko Pinggir Jalan dan Punya Karyawan

(Sumber : detikFood/Yenny Mustika Sari)

Dengan ketekunan dan kegigihan Bu Dede dalam berjualan dan membuat konten, membuat pendapatan beliau semakin meningkat sehingga pada akhirnya dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Setelah kurang lebih satu tahun seblaknya viral akhirnya Warung Mama Zafran bisa pindah ke ruko pinggir jalan yang bangunannya lebih luas dan dapat melayani makan ditempat pada tahun 2023. Lokasi tepatnya berada di Jalan Raya Bekasi Nomor 38 I, Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Selain itu Bu Dede juga sudah bisa menggaji karyawan untuk membantunya melayani pelanggan setelah pindah ke ruko.

Perkembangan Warung Mama Zafran

(Sumber : detikFood/Yenny Mustika Sari)

Di bangunan dua tingkat itu Bu Dede dan para karyawannya mampu melayani pembeli yang jumlahnya sampai 300 orang per hari, dengan banyak pesanan hampir 1.000 porsi per harinya. Dari hasil kerja kerasnya, Bu Dede juga mampu membeli mesin pembuat es batu, serta freezer panjang yang digunakan sebagai tempat menyimpan stok bahan isian seblak. Sehabis pindah ke ruko metode pelayanannya juga semakin berkembang, sekarang seblak dan bojot tidak lagi dijual terbatas jumlah isi topping per porsinya. Dengan banyaknya disediakan pilihan topping kerupuk dan frozen food, maka pelayanan diubah menjadi prasmanan. Pembeli bebas memilih isi dari seblak dan bojot sesuai keinginan dan kemampuannya, dengan harga topping mulai dari 1.000 rupiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline