Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Puisi: Sayap Kasih Sang Ibu

Diperbarui: 3 Februari 2025   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Sayap Kasih Sang Ibu kepada Anaknya(Sumber: Dokumen Pribadi) 

Puisi: Sayap Kasih Sang Ibu

Di balik awan kelabu
Mendesir deras angin menderu
Titik hujan bergelimpangan  tanpa ragu
Tak lagi mampu membungkam waktu terus melaju

Seekor induk burung hantu
Bertahan dalam dingin membeku
Mendekap erat sekumpulan burung kecil lucu
Bersembunyi di bawah bentang sayap tertutup bulu

Burung kecil menggigil beku
Diam tak bergerak meringkuk pilu
Sang induk setia melindungi mereka tak jemu
Tak lagi pedulikan tubuh kecilnya telah gemetar lesu

Gelegar suara petir berseru
Kerumunan rinai semakin memburu
Sang induk terdiam tetap sabar menunggu
Berganti dengan kehangatan mentari yang di rindu

Sayap kasih sang ibu
Tiada pernah berhenti berlalu
Menjaga sepenuh cinta tanpa merasa ragu
Tulus memberikan hidupnya hingga ujung waktu

Baca juga Puisi: Mengintip Bilik Senja 

@senimelipatluka, 3 Februari 2025

# Tulisan ke-8 Tahun 2025
# Puisi ke-7 Tahun 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline