Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Puisi: Terkapar di Hamparan Sunyi

Diperbarui: 18 Januari 2025   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Sendiri berselimut sunyi (Sumber: Pixabay.com)

Puisi: Terkapar di Hamparan Sunyi

Di tepian telaga tua
senja menitipkan duka
pada sederet awan kelabu
membisik hening diam terpaku  

Jutaan lembar rinai
jatuh menyentuh bumi
terkapar di hamparan sunyi
menyibak tubuh sepi terlucuti

Baca juga: Kepingan Senja Merindu 

Dingin malam jalang
mendesak isak menerjang
merintih perih kian meradang
berteman pendar cahaya meremang

Gulita erat mencengkeram
kerlip bintang meredup suram
memagut jelaga menyelimuti malam
menghunus kerinduan jiwa membungkam

Baca juga: Mencumbu Cakrawala

Tiada lagi kidung rindu bertalu
terpahat sirna oleh raut pisau waktu
namun aku masih setia di sini menunggu
meski malam terhenti di ujung jalan yang bisu

@senimelipatluka, 18 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline