Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Puisi: Menggelitik Hening

Diperbarui: 21 Desember 2024   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Seseorang memeluk harapan yang hilang (Sumber: Pixabay.com)

Puisi: Menggelitik Hening

Ketika pintu harap tertutup tanpa suara
mimpi tercipta pun lenyap seketika
gelap mengangkasa memenuhi amarta
menyelimuti luka  terkurung derita

Ketika pintu harap tertutup tanpa suara
desiran angin mendesir membisik kata
sejenak berpaling temukan arah berbeda
melepas dera yang kerap menyapa

Ketika pintu harap tertutup tanpa suara
lepaskan diri dari belenggu jiwa terlena
membenam kisah tanpa berteman tanya
menemui seberkas cahaya setia di sana

Ketika pintu harap tertutup tanpa suara
kepedihan dinding sepi melukis lara
menggelitik hening temukan makna
membiarkan beban jiwa terlepas lega

Ketika pintu harap tertutup tanpa suara
retakan mimpi mengaburkan cinta
jendela waktu rapi membungkus asa
menyematkan peluang di setiap masa

Ketika pintu harap tertutup tanpa suara
guntingan takdir melukis sederet cerita
merangkai guratan rasa yang terlupa
bahwa tersimpan harta di balik duka

@senimelipatluka, 21 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline