Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Puisi: Di Sela Jemari Hatimu Bertasbih

Diperbarui: 11 Desember 2024   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi 

Puisi: Di Sela Jemari Hatimu Bertasbih 

Sapa ramah mentari di pagi penuh kasih
selembut tanganmu membelai tanpa pamrih
siap menopang tiap langkahku meski terasa perih
Ayah, cinta tulusmu hadir dalam hati bagai kapas putih

Angin menghembus sejuk tak pernah letih
membisik padaku sebut namamu berjiwa bersih
mengukir indah nama di sela jemari hatimu  bertasbih
pengorbanan tulusmu mengalir deras tiada pernah berhenti

Ayah, janjimu kau gantung di ufuk jingga
bersinar menerangi hidupku sekadar menjaga
tak lelah sampaikan pesan bijak menuangkan cinta
besar kasihmu kurasakan setinggi langit biru di angkasa

Sinar rembulan menatap cemburu padaku
namun tetap setia menemani sepanjang waktu
menghapus segala keluh tanpa ia harus menunggu
demikian kasih tulus yang kau titipkan dalam hidupku

Ayah, tak lelah bibirmu merapal doa suci
menemani dan menyinari hidupku setiap hari
menuntun jiwaku saat jalanku sesat 'tuk kembali
di batas raga dan waktu  terus bergulir tiada  bertepi

Ayah, bagiku cintamu adalah terang sejati
senyummu, menjadi kekuatan bagi jiwa di hati
sekali pun suatu saat dirimu tak bersama diriku lagi
namun cinta yang kau beri tetap abadi hingga akhir nanti

@senimelipatluka, 11 Desember 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline