Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Puisi: Barisan Coretan Hati pada Selembar Senja

Diperbarui: 29 September 2024   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pixabay.com

Puisi: Barisan Coretan Hati pada Selembar Senja

Barisan coretan hati pada selembar senja
Mencoba mengurai rindu, berpacu dengan waktu
Kertas pun berbicara, membisikkan rahasia,
mencicipi kudapan kata dalam diam membisu

Tinta merangkak, menari dalam hening,
Menoreh kan duka, merenda lara,
Bersama angin, berharap bergeming
Mencumbu aksara mendekap purnama

Setiap kata bernyawa, berbisik mengadu
Menggemakan asa, menghapus nestapa
Coretan hati walau tampil berwajah sendu
Tetap berjalan bersisian, di hamparan aksara cinta  

Merajut pada selembar senja, kenangan usang
Mengukir cerita, di sudut jendela langit hati,
Pendar cahaya, mencoba merayu malam tenang,
Membentang indah menjadi barisan coretan hati

Barisan coretan hati, adalah guntingan jiwa terbekap
Layaknya deretan awan putih membelah kesunyian tertindih
Menghadirkan jelaga kelam sebagai saksi bisu tanpa cakap
Sekadar menguliti sejarah, tanpa harap mendapat tanda kasih  

@senimelipatluka, 29 September 2024

Terinspirasi dari tulisan Pater Inosensius I. Sigaze berjudul Harga dari Coretan Hati
https://www.kompasiana.com/inosensius280778/66622846c925c4186f7f1c62/harga-dari-coretan-hati 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline