Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Pelangi Jiwa yang Menyulam Warna di Langit Sunyi

Diperbarui: 31 Mei 2024   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com/id

Pelangi Jiwa yang Menyulam Warna di Langit Sunyi

Dalam hening jiwa, terbitlah senyum yang bercahaya,
Seperti pelangi memeluk langit yang sepi dan merana
Kata- kata berbisik lembut, mengalir bagai air sungai yang bening
Menghidupkan padang tandus dengan kesejukan dalam hening

Wanita bukanlah bayangan yang tak nyata,
Ia adalah oase di tengah gurun sunyi yang menyiksa
Dengan sentuhan kasih yang tulus, tanpa batas,
Mengubah kegelapan menjadi harapan yang takkan kandas

Seperti matahari terbit di ufuk timur yang damai,
Menghapuskan malam dan kesedihan yang membelenggu hati.
Setiap senyumnya adalah warna dalam kanvas kehidupan,
Menyulam langit yang sepi dengan gemerlap cinta bertabur harapan.

Kasihnya mengalir deras, menyejukkan jiwa yang haus,
Bagaikan sungai yang menghidupkan padang yang tandus
Dalam pelukan hangatnya, ada kekuatan yang tak terhingga,
Menjadi sinar yang menerangi rimba kegelapan gulita jiwa

Di setiap langkahnya, tersirat harapan yang abadi,
Mengubah kesunyian menjadi melodi yang mengiringi
Ia adalah pelangi yang menyulam warna dalam jiwa,
Menghidupkan setiap hati yang tenggelam dalam duka.

Dengan cinta yang memancar tanpa henti,
Terus mengalir tanpa lelah menghias setiap hati
Wanita adalah pelangi jiwa yang tak pernah pudar,
Walau harus menghadapi gertakan petir dan halilintar

@senimelipatluka, 31 Mei 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline