Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Senyummu Melarung Rasa Benciku

Diperbarui: 21 April 2024   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyummu Melarung Rasa Benciku - Pixabay.com

Senyummu Melarung Rasa Benciku

Masih kuingat amarahku padamu
Menggelegar bagai gendang bertalu
Kau lempar senyum manis tanpa ragu
Begitu tajam bagaikan sayatan sembilu

Kata rayuanmu bagai guratan belati
Menusuk dan mengoyak relung hati
Meluruhkan jiwaku tak lagi peduli
Berharap semua segera kau akhiri

Meski lenyap segenap harap diri
Kuhapus segala benci hadir di hati
Karena rasa benci itu tiada berarti
Agar kita tak lagi saling menyakiti

Tapi, ternyata ...

Senyum indahmu cinta pertamaku
Bertumbuh subur rasa itu dihatiku
Mengisi hari-hariku penuh rindu
Di setiap nafas dalam hidupku

Senyummu melarung rasa benciku
Kau bangun istana cinta penuh rindu
Memilin lelahku dalam gelak candamu
Kau berikan hidupmu demi bahagiaku

Namun puan barumu begitu jalang
Menghapus jejak langkah menghilang
Aku hanya mampu untuk mengenang
Walau semua sebatas bayang-bayang

Pangkal pinang, 20 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline