Lihat ke Halaman Asli

Schindler's List: Pebisnis Jerman yang Menyelamatkan Yahudi

Diperbarui: 6 September 2023   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Holocaust adalah salah satu kejadian genosida paling besar yang pernah terjadi di dunia. Genosida ini dilakukan oleh negara Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, si tangan besi. Dalam empat tahun, tentara Jerman yang disebut Nazi berhasil memusnahkan jutaan kaum Yahudi di Eropa. Atas kejahatan luar biasa ini, banyak memorial maupun dokumentasi yang tercatat mengenai Holocaust.

Pada tahun 90an, seorang sutradara bernama Steven Spielberg membuat sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel karya Thomas Keneally yang berjudul Schindler's Ark. Novel ini berasal dari kisah nyata seorang pebisnis asal Jerman bernama Oskar Schindler, yang datang ke Polandia untuk membuat sebuah bisnis. 

Film ini menceritakan bagaimana seorang pebisnis Jerman, yaitu Oskar, yang mulanya hanya peduli dengan kekayaan mulai berubah setelah sadar akan kekejaman tentara Nazi. Pada awalnya, Oskar datang ke Polandia untuk membuat bisnis dengan memanfaatkan masyarakat Yahudi yang dapat diberi upah rendah. Ia hanya peduli kekayaannya serta wanita-wanita cantik, tak menghiraukan keadaan perang yang sedang terjadi. 

Bisnis yang ia rintis adalah pabrik pembuatan panci dan alat perang. Ia memiliki akuntan Yahudi bernama Itzhak Stern, yang membantu semua kebutuhan bisnisnya. Hampir semua karyawan Oskar adalah Yahudi, sehingga banyak orang menyebut bahwa Yahudi akan selamat bila bekerja di bawah Oskar.

Situasi perang makin memanas, hingga tentara Nazi makin membabi buta dalam melakukan pembantaian terhadap Yahudi. Pembakaran properti bahkan penembakan secara cuma-cuma terjadi di depan mata Oskar. Hal ini membuat ia sadar akan kekejaman negaranya. Kemudian ia memutuskan untuk membawa banyak warga Yahudi ke negara asalnya, Czechoslovakia. Oskar meminta Stern untuk membuat sebuah daftar nama-nama orang Yahudi yang bisa dia bawa, sebelum semua Yahudi dipindahkan ke kamp konsentrasi Auschwitz untuk benar-benar dibantai dan dimusnahkan. Daftar panjang nama ini yang disebut Schindler's List. Pada akhirnya, kaum Yahudi di bawah tangan Oskar Schindler berhasil selamat, yang kemudian di akhir film mengunjungi makam Oskar Schindler. 

Penyajian film Schindler's List dibuat dengan konsep hitam-putih, sehingga terkesan seperti dokumenter daripada film. Karena ini, sensasi kembali ke masa lalu dapat kita rasakan. Karena kesuksesannya, film ini berhasil mendapat total 7 piala Oscar. Hingga hari ini, cerita tentang Oskar Schindler masih dapat kita kenang, serta jasanya dalam menyelamatkan banyak Yahudi dapat kita jadikan teladan dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline