Lihat ke Halaman Asli

Fluktuasi Minyak Goreng di Indonesia

Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan rumah tangga, termasuk di Indonesia. Banyak makanan atau bahkan minuman yang memerlukan minyak goreng dalam pembuatannya. Oleh sebab itu, permintaan terhadap minyak goreng tentunya sangat besar.

Tiap tahun bahan baku minyak goreng ini pasti melalui proses penurunan atau peningkatan harga. Namun, pada tahun 2022, kenaikan harga minyak goreng di Indonesia sangat terasa bahkan sempat membuat kehidupan rumah tangga Indonesia terganggu. Menurut Kementerian Perdagangan, per April 2022, harga minyak goreng bermerk mengalami kenaikan mencapai 50% banyaknya.

Dampak dari kenaikan harga minyak goreng ini tentunya banyak. Hal yang paling terasa adalah berbagai jenis makanan siap saji yang mengalami peningkatan juga. 

Dalam lingkungan masyarakat yang tentunya tidak asing dengan 'gorengan', pasti akan merasakan dampaknya. Dalam lingkungan rumah tangga pun, para ibu-ibu akan merasa kesulitan karena memang sudah budaya di Indonesia untuk menyajikan makanan yang digoreng. 

Dalam beberapa kesempatan, kita juga diberi nasihat oleh Ibu Megawati untuk mulai merebus makanan. Pun dalam berbagai applikasi seperti TikTok, penggunaan air fryer mulai merajalela.

Penyebab utama minyak goreng mengalami kenaikan harga terutama dalam tahun 2022 adalah adanya peningkatan harga minyak nabati dunia. CPO atau Crude Palm Oil mengalami peningkatan sebesar 36% di tahun 2021. 

Alasan hal ini terjadi adalah karena pandemi COVID-19 yang telah merusak segala sistem kehidupan. Banyaknya kebutuhan minyak menyebabkan peningkatan harga. Penurunan sumber daya manusia akibat pandemi juga sangat berpengaruh, terutama dalam proses pendistribusian minyak tersebut.

Namun beberapa hari terakhir ini, masyarakat Indonesia telah menerima kabar baik. Menurut wawancara CNN Indonesia, Menteri Perdagangan Zulfikli Hasan telah berhasil menjinakkan harga minyak goreng. Setelah menjabat selama 55 hari, harga minyak goreng menjadi Rp14 ribu per liter. 

Bahkan beliau mengklaim, di beberapa wilayah, harga minyak goreng lebih murah dari harga tertinggi ecerannya. Tapi tidak dapat dipungkiri, harga minyak goreng di wilayah Papua dan Maluku masih lebih mahal dikarenakan masalah distribusi.

Dari fluktuasi harga minyak goreng ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan segera ditemukan solusi agar perubahan ini tidak memberatkan pihak manapun. Semoga ke depannya masyarakat Indonesia dapat terus bangkit dari dampak pandemi COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline