MENGENAL SUBSUKU DAYAK BISOMU
Oleh Theresia Embrensiana Dewit, S. Pd
Suku Dayak merupakan suku asli penduduk pulau Kalimantan. Suku Dayak biasanya tinggal di pedalaman dengan pekerjaan sebagai petani ladang berpindah. Populasi suku Dayak di Kalimantan Barat berdasarkan sensus tahun 2020 mencapai 34,93%. Ada beberapa rumpun suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan. Sebagian dari pembaca mungkin pernah mendengar nama Dayak Bisomu. Dayak Bisomu merupakan salah satu dari subsuku dayak yang mendiami pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat. Dayak Bisomu berasal dari Rumpun Dayak Klemantan atau Bihdayuh.
Secara etimologi Dayak Bisomu berasal dari dua kata yaitu Bi yang artinya "orang" dan Somu yang berarti "Atas". Dapat diartikan bahwa dayak Bisomu berarti Orang Dayak yang mendiami wilayah atas atau mendiami daratan/pedalaman. Masyarakat Suku Dayak Bisomu bermukim di Kabupaten Sanggau, khususnya Kecamatan Noyan dan sebagian kecil bermukim di Kecamatan Kembayan. Mata pencaharian sebagian besar adalah petani ladang berpindah. Sebagian lagi bekerja sebagai karyawan swasta, buruh perusahaan, ASN, dan pelaku usaha kecil menengah.
Suku Dayak Bisomu menggunakan Bahasa Bumate. Letak geografis dan adaptasi masyarakat dengan penduduk pendatang menjadi salah satu penyebab perubahan dialek dalam pengucapan Bahasa Bumate. Ada dialek kasar dan ada dialek yang lebih halus. Dialek kasar umumnya digunakan masyarakat suku Dayak Bisomu yang bermukim di Kecamatan Noyan sedangkan dialek halus lebih banyak digunakan masyarakat yang bermukim di kecamatan Kembayan. Umumnya masyarakat Dayak Bisomu memiliki sifat ramah.
Dari segi pendidikan, masyarakat Dayak Bisomu telah mengalami kemajuan tahun demi tahun. Kesadaran akan pentingnya pendidikan telah ditanamkan sejak dini oleh orang tua. Ini dibuktikan dengan semakin banyak generasi muda yang menuntut ilmu setara S1 maupun S2.
Dengan demikian mereka bisa bekerja di bidang pemerintahan bahkan ada yang penduduki posisi penting dalam bidang pemerintahan. Hal tersebut sangat membantu kemajuan SDM yang ada didaerahnya. Meskipun demikian tidak menutup kenyataan bahwa masih banyak generasi muda yang putus sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H