Lihat ke Halaman Asli

Titip Rindu untuk Dia

Diperbarui: 10 Februari 2024   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titip Rindu untuk Dia
Tak terasa tahun-tahun berlalu, rasanya baru kemarin aku melihat senyum mu di balik pintu kelas di ujung lorong berwarna coklat.
Seragam putih biru menjadi saksi bisu,
Tentang kisah manis yang tak bisa ku lupakan.
Hai kamu ....
Senyum mu, tawa mu, canda mu meluluhkan hati,
Tak ingin ku beranjak dari tatapan mu di pojok kantin sekolah di bawah pohon mahoni.
Hai kamu ....
Rasanya dadaku masih berdegup kencang saat mengingat mu. Cinta pertama yang selalu ku kenang.
Tapi kini engkau telah pergi,
Hujan di sore itu membawa kabar tentang mu,
Tentang mu yang terbujur kaku tanpa senyuman.
Tentangmu yang tak lagi bercanda penuh tawa.
Tentangmu yang terdiam dalam heningan.
Kuuntaikan doa mengiringi kepergian mu, kuucapkan salam terakhir tanpa jawaban darimu.
Terima kasih sudah mengisi hari hari ku dimasa dulu.
Kini, setahun kepergian mu
Pergilah dalam damai menuju keabadian.
Kisah kita akan selalu ku kenang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline