Secangkir Kepedihan
Malam, bolehkan aku mengeluh pilu?
Matamu begitu tajam melihat deritaku
Hingga aku terdiam dan terbungkam malu
Tercampak dan tertunduk dilalap rindu
Malam, lihat bibirku yang telah membeku
Terbiar membisu tak lagi mampu berseru
Menatap kepergiannya bersama kekasih baru
Membuat diriku menangis tersedu tanpa ragu
Malam, kau tahu besarnya rasa cinta ini
Semua tertanam subur dalam sanubari
Menghiasi setiap sudut ruang rindu kumiliki
Memberi kesejukan dalam jiwa setiap hari
Malam, kesejukan itu kini telah mengering
Sapaku terbiar kedinginan dalam hening
Nada rinduku baginya tak lagi penting
Karena cintanya kini telah berpaling
Malam, kau tahu semua yang kini kurasakan
Ijin kan aku menuangkan secangkir kepedihan
Biarkan diriku meluapkan segala kesakitan
Bersama kenangan menikmati kehampaan
Pangkal Pinang, 25 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H