Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Secangkir Kepedihan

Diperbarui: 25 Juli 2023   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar pixabay.com


Secangkir Kepedihan

Malam, bolehkan aku mengeluh pilu?
Matamu begitu tajam melihat deritaku
Hingga aku terdiam dan terbungkam malu
Tercampak dan tertunduk dilalap rindu

Malam, lihat bibirku yang telah membeku
Terbiar membisu tak lagi mampu berseru
Menatap kepergiannya bersama kekasih baru
Membuat diriku menangis tersedu tanpa ragu

Malam, kau tahu besarnya rasa cinta ini
Semua tertanam subur dalam sanubari
Menghiasi setiap sudut ruang rindu kumiliki
Memberi kesejukan dalam jiwa setiap hari

Malam, kesejukan itu kini telah mengering
Sapaku terbiar kedinginan dalam hening
Nada rinduku baginya tak lagi penting
Karena cintanya kini telah berpaling

Malam, kau tahu semua yang kini kurasakan
Ijin kan aku menuangkan secangkir kepedihan
Biarkan diriku meluapkan segala kesakitan
Bersama kenangan menikmati kehampaan

Pangkal Pinang, 25 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline