Pulang dari Zurich
Jam 21.50 kereta Swiss SBB ( Schweizerische Bundesbahnen ) pelan-pelan meninggalkan Station Kereta Pusat.
Meskipun sudah berkali- kali ke Station Zurich, lebih baik saya mengambil waktu. Lebih baik punya cukup waktu supaya dengan tenang menuju jalur kereta di statiun yang teramat besar dan sibuk itu.
Benar dugaanku, kereta yang aku tumpangi dari Oerlikon ke Statiun Pusat berhenti di statiun bawah tanah. Untung tidak terlalu mepet, dengan tenang naik ke atas dan melewati Einkaufpasage, atau pusat perbelajaan dan naik lagi ke jalur- jalur kereta antar kota.
Di dinding pengumuman keberangkatan tertera kereta IC menuju Amsterdam melewati Frankfurt ada di jalur 9.
Saya segera di jalur 9, kereta belum datang. Ya masih ada waktu 40 menit. Tidak lama menunggu kereta IC SBB warna merah tua meluncur pelan- pelan.
Wah untung segera datang, karena udara menjadi dingin di musim semi, bila mata hari pergi toh dingin juga.
Kebetulan gerbong dengan no 172 yang akan aku tumpangi persis ada di depan aku berdiri.
Aku menyeret koporku yang tidak berat dan siap- siap mengangkat naik ke gerbong kereta, tiba- tiba ada orang muda ramah ganteng mengangkat koporku dan dengan bilang. "Boleh aku tolong? Dengan ramah pula saya katakan oh terimakasih banyak. Dengan cekatan Orang muda itu mengangkat koporku, secepat seperti saat datang, secepat itu juga pergi.
Sekali lagi aku merasakan keramahan dan kepedulian di negri indah Swiss, yang jarang aku temukan di Jerman.
Segera aku mencari tempat dudukku yang tidak sulit aku temukan. Tempat duduk no 22 B ada di pinggir jendela. Kursi yang terdiri dari 4 tempat duduk dan satu meja. Beruntung kereta sama sekali tidak penuh. Aku duduk sendirian, di 4 tempat duduk dari dua kursi dan satu meja.