Setiap kali tanya ke anak-anak "Mau makan apa hari ini ?" selalu saja anak-anak menjawab "Mie ma" atau "Spaghetti ma". Pernah aku jawab "Tak titipkan ke orang Itali saja ya" habis maunya makan mie atau spageti terus tiap hari.
Omanya yang orang Jerman tidak bisa mengerti mengapa cucu-cucunya tidak suka Kartoffell atau kentang, makan pokok orang Jerman, tetapi lebih suka mie atau spaghetti, pasta dan segala macam saudaranya, seperti linguine,tagliatelle,trennette dan masih banyak lagi.
Selain mienya orang itali mie ayam merupakan mie kesayangan, terutama bikinan adikku, Hesti. Philippku selalu bilang, "Mie ayam tante Hesti paling enak sedunia, dibuat dengan cinta" Oleh sebab itu, kesempatan pulang Indo tahun lalu tak sempatkan kursus kilat membuat mie dari adikku.
Yach beginilah nasib orang perantauan, harus belajar bikin mie sendiri kalau pengin mie seperti di Indo,baik itu mie ayam, mie goreng atau mie baso. Habis tidak ada restauran atau warung mie ayam, atau soto ayam dan sebagainya di Frankfurt. Ada sih tetapi mienya orang Cina, Thailand, Korea, Jepang atau Vietnam. Katanya di Berlin ada restaurant Indonesia yang menjual mie ayam, mie baso, soto dan sebagainya, atau pergi ke Belanda, di sana banyak restaurant Indonesia.
Akhirnya mie bikinanku juga menjadi mie kesayangan anak-anak dan suami, tidak harus menahan rindu mienya tante Hesti dari tanah air.
Inilah resep mie tante Hesti:
500 Gram Tepung terigu
2 butir telor
130 ml air
1/2 sendok teh garam
100 Gram tepung tapioka