Lihat ke Halaman Asli

Ketika Korban Banjir Berterimakasih Kepada Kopassus.

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Banjir di Jakarta masih menyisakan duka. Korban sudah mencapai ribuan orang, dan duka itu masih berlanjut. Meski demikian, ada cerita mengharukan ketika anggota Kopassus membagikan bantuan kepada para korban banjir di Jakarta.

Prajurit Kopassus dengan komando Kapten Infanteri M. Nadeak bersama anak buahnya membagikan bantuan kepada korban banjir di wilayah Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur pada 19 Januari silam. Para perwira elit TNI AD ini menyusuri banjir sedalam 3 meter di wilayah ini. Mereka menggunakan perahu karet Landing Craft Rubber (LCR). Pasukan khusus kebanggaan Indonesia ini tidak tengah berperang, mereka diterjunkan untuk menjalani operasi non perang, yakni tanggap bencana.

Ketika masuk ke permukiman warga, salah seorang prajurit Kopassus berteriak lantang, "Bapak-bapak, ibu-ibu siapa yang belum makan?"

Teriakan tersebut ternyata sempat direspon lama oleh warga yang menjadi korban banjir. Ternyata, masih banyak korban banjir yang enggan mengungsi ke tempat pengungsian. Berbagai alasan dikemukakan warga.

Perlahan-lahan, beberapa wajah melongok di jendela rumah. Mereka melihat ada prajurit elit TNI AD yang membagi-bagikan makanan. Bantuan yang diberikan tidak banyak, lima dus nasi bungkus, sekantong pelastik minyak kayu putih dan dua lusin botol susu.

Warga kemudian tertarik dengan bantuan tersebut. Mereka rata-rata berada di lantai dua. Maklum, lantai satu rumah mereka sudah terendam banjir. Mereka pun kemudian mengambil bantuan itu dengan menurunkan ember atau wadah yang diikat dengan tali.

Ada pula warga yang melompat ke atap rumah. Mereka menerima bantuan tersebut dengan sukacita.

"Terimakasih Kopassus untuk bantuannya," demikian ucapan salah satu korban banjir.

Komando pasukan, Kapten Infanteri M Nadeak, kemudian mendata kebutuhan apalagi yang kira-kira bisa diberikan kepada korban banjir. Berdasarkan data yang dihimpun, banyak warga yang membutuhkan obat kulit, diare dan ISPA. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline