Lihat ke Halaman Asli

Theresia Aurelia

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan

Pengalaman Geladi Hominisasi III

Diperbarui: 23 Oktober 2022   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Geladi dimulai dengan persiapan diri untuk mengikuti tugas geladi yang mana pesertanya, tidak terkecuali saya, harus mengerjakan tugas pra-geladi. Tepatnya pada Kamis, 13 Oktober 2022, saya mengerjakan tugas pra-geladi seperti mendengarkan lagu 'Indonesia Raya' 3 stanza dan memaknainya dengan sungguh-sungguh sehingga saya dapat memilih mana lirik yang paling bermakna untuk saya. Dari memilih lirik itulah saya dapat mengerti bahwa Bapak W.R. Supratman dengan melankolis mendeskripsikan tanah air Indonesia sebagai negeri yang kaya akan keindahan alam dan banyak sumber dayanya dan betapa besar cinta beliau kepada Indonesia. Selanjutnya, saya menonton film dokumenter yang berjudul '#NusantaraKaya, Semua Kita Punya' mengenai ketahanan pangan dan menyimpulkan mengenai isi dari film dan pelajaran apa yang dapat diambil dari film dokumenter tersebut. Film dokumenter ini menceritakan tentang bagaimana Indonesia memiliki sumber pangan yang melimpah tetapi pemerataan dari kekayaan tersebut masih kurang, bahkan Indonesia masih mengimpor beras untuk kebutuhan pangan masyarakatya.

Acara geladi dilakukan secara daring, pada Minggu, 16 Oktober 2022, yang berarti saya harus menyiapkan perangkat dan jaringan yang memadai agar dapat mengikuti kegiatan geladi secara maksimal. Geladi ini dimulai dengan kata-kata pembuka yang menjelaskan tentang untuk apa geladi diadakan, bagaimana cara meningkatkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan berbahasa sebagai warganegara. Ternyata, aktivitas geladi cukup seru, seperti bermain kuis dan berdiskusi dalam kelompok. Pada saat berdiskusi kelompok, kami membicarakan tentang Hari Nasional Museum Indonesia. Saya juga dapat berkenalan dengan teman baru dan belajar untuk bertukar pikiran dengan orang-orang baru. Saya merasa kegiatan ini membuat saya meningkatkan kemampuan saya dalam bersosialisasi dengan orang baru dan juga berpikir dengan cepat, karena waktu yang terbatas untuk berdiskusi dengan kelompok dan juga saya harus memuat banyak info yang akan dipresentasikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Akhirnya, tibalah pada saat mempresentasikan hasil diskusi oleh kelompok masing-masing mengenai tema yang telah ditentukan. Saya tergabung dalam kelompok dua yang mendapat bagian untuk menjelaskan kekurangan serta kelemahan dari museum-museum yang ada di Indonesia. Kelompok saya memilih untuk menampikan presentasi dengan drama dan tidak disangka-sangka, kelompok kami terpilih untuk menjadi salah satu dari empat perwakilan yang dipilih untuk mewakili masing-masing ruangan 'zoom'. Sayangnya, kelompok saya hanya dapat bertahan pada babak penyisihan saja, dan kelompok 11 dinyatakan menjadi pemenangnya karena presentasi mereka yang paling unik dan menarik. Setelahnya, saya dan teman-teman semua mengisi absensi dan menjawab pertanyaan mengenai apa saja yang saya dapatkan pada geladi hari itu. Setelah semuanya selesai, panitia pun akhirnya menutup acara geladi kami dan memberikan tugas pascageladi.

Setelah mengikuti kegiatan geladi Hominisasi, saya merasa perlu untuk mengasah kemampuan menggunakan logika dan berbahasa sebagai warganegara. Terutama karena bahasa merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam mencirikan suatu negara. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, pesan, dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan agar dapat berinteraksi dengan orang lain. Bahasa yang disampaikan juga harus menggunakan logika supaya dapat memenuhi peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab dan dapat memajukan moral bangsa. Saya juga menyadari pentingnya menjaga banyaknya keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia supaya tidak diakuisisi oleh orang lain ataupun hilang tanpa jejak. Manfaat yang saya rasakan setelah mengikuti kegiatan geladi Hominisasi pada aspek sosialisasi adalah mendapat pengalaman dalam berdinamika bersama kelompok dan belajar untuk mengambil keputusan di saat waktu kritis.

Kemampuan yang secara singkat saya pelajari dalam geladi Hominisasi akan saya terapkan dalam perjalanan kuliah, terutama mengenai cara berbahasa dan logika yang baik sebagai warganegara. Dalam aspek sosial, saya juga lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapat dan opini saya dalam kerja kelompok. Saat berpresentasi juga saya akan lebih teliti dan berhati-hati dalam menggunakan kosakata yang baik dan benar supaya mudah dimengerti oleh pendengar. Cara saya meningkatkan kemampuan dalam berbahasa sebagai warganegara adalah dengan membiasakan diri berbahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga saya terbiasa dan menambah wawasan berbahasa Indonesia. Dengan terbiasa berbicara dalam Bahasa Indonesia juga dapat memperluas kelas kata dan kosakata dalam mempresentasikan suatu materi. Sedangkan cara saya meningkatkan kemampuan saya dalam berpikir sebagai warganegara adalah membiasakan berpikir kritis dan memperbanyak pengalaman untuk berpikir secara optimal dalam waktu kritis. Saya juga membiasakan diri untuk memberi penilaian terhadap sesuatu secara objektif sehingga penilaian dan pemikiran saya dapat diterima secara masuk akal oleh orang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline