Lihat ke Halaman Asli

Ferry_Darmin

Fakultas Teologi, Program Studi Filsafat Keilahian, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Suara Minor Dari Ufuk Timur

Diperbarui: 20 November 2024   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Anak Laki-Laki Tertunduk Lesu (Sumber: Edit Foto Pribadi)

Di ufuk timur, keluh suara minor berdendang,
Melodi yang meratap dalam gelap yang memayam.
Gemuruh hati yang terabaikan dalam sunyi,
diantara pepohonan yang menangis tanpa henti.

Angin bertiup membawa cerita pilu,
menghembuskan rindu yang tak terucap.
Sinar mentari terbit, menyapu kesepian,
Namun luka dalam tetap tergores tanpa henti.

Diufuk timur, cahaya redup menyala,
menyinari langit yang hampir menyerah.
Namun dalam hati, kegelapan masih bersemayam,
menghantui jiwa yang terluka dalam kesendirian.

Keluh suara minor merintih lembut,
Mencoba menyuarakan derita yang terpendam.
di ufuk timur yang sunyi dan terlupakan,
hanya ada kesedihan yang menari di sepanjang senja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline