Lihat ke Halaman Asli

Thereal novita

Eka Diah Praptica Novitasari

Pramuka dalam Pembentukan Mentalitas di Era Digital Society

Diperbarui: 8 November 2022   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia saat ini sedang berada pada zaman kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Eefek dari globalisasi yang begitu cepat membuat berbagai perubahan signifikan terjadi pada seluruh dunia dalam berlomba-lomba memajukan ilmu pengetahuan, memutakhirkan teknologi dan mengembangkan efektifitas dalam setiap aspek kehidupan manusia. Era digital kini menjadi era yang sangat dinamis dalam kehidupan bermasyarakat. Era digital sangat banyak membawa dampak positif kepada kehidupan manusia seperti kemudahan dalam bertransaksi, kemudahan dalam mengakses layanan publik, kemudahan dalam bekerja, dan kemudahan-kemudahan lainnya adalah bentuk dari dampak positif era digital. Meskipun demikian, era digital juga berpotensi membawa dampak negatif bagi manusia. Berbagai resiko kejahatan berbasis digital seperti peretasan perangkat pribadi, pencurian data pribadi, perundungan secara digital, intimidasi secara digital, pencurian uang digital mampu menimpa siapa saja yang tidak berhati-hati dalam mengakses perangkat digital dan sosial media. Belum lagi tentang banyaknya informasi-informasi dan berita hoax yang membanjiri jagat raya internet. Tentu hal ini perlu ditangkal dengan suatu benteng pertahanan utama yang meliputi mentalitas dan kebudayaan. 

Sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap jenjang pendidikan baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, Pramuka memiliki urgensi dalam pembentukan mentalitas dan mindset seorang peserta didik. Pramuka sendiri merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Pembentukan mentalitas, mindset serta kebudayaan pada kegiatan pramuka ini tentu akan membawa dampak positif sebagai bagian dari filterisasi di era digital society 5.0 seperti saat ini. Mentalitas dan kebudayaan sendiri merupakan komponen penting pada kualitas pribadi seseorang dalam sektor keahlian apapun. Mentalitas sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah keadaan dan aktivitas jiwa, cara berpikir dan berperasaan. Oleh karena itu mentalitas dapat dipahami sebagai cara berpikir, pola pikir, mindset, atau konsep pemikiran manusia untuk dapat merespon dan menganalisis suatu fenomena dengan cepat, cermat, dan tepat. Apabila mentalitas adalah baju besi yang melindungi manusia, maka kebudayaan bagi seorang tentara perang dapat diibaratkan sebagai gaya bertarung dalam medan pertempuran. Seorang peserta didik yang mengikuti kegiatan pramuka cenderung akan memiliki karakter kebudayaan Indonesia dengan identitas, ciri khas dan karakter yang kuat. Kebudayaan ini mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, adat, kebiasaan, dan hukum yang ditaati dalam suatu sistem yang kompleks. Tolok ukur dari mentalitas dan kebudayaan dapat dilihat dari perilaku, karakter, pembawaan diri, kepercayaan diri, dan sikap-sikap dalam menghadapi suatu keadaan krusial dan membutuhkan respon cepat dan tepat. Hal ini tentu relevan dengan Gerakan Pramuka yang bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tolok ukur mentalitas dan kebudayaan dapat dilihat pada sikap-sikap seperti pantang menyerah, bermental baja, teguh pendirian, kreatif dan inovatif, memiliki prinsip yang kokoh, berpikir sebelum bertindak, analitis, kritis, objektif, berpikir jauh ke depan (visioner), memiliki tujuan yang jelas, berperilaku sopan-santun, dan memiliki nilai-nilai patriotisme dan kepahlawanan yang menjunjung tinggi nilai kebaikan. Oleh karena itu, urgensi dari kegiatan pramuka pada peserta didik setiap jenjang pendidikan terbukti dapat membentuk mentalitas, mindset dan kebudayaan di era digital yang memiliki arti penting sebagai nilai-nilai yang harus dijaga bagi setiap orang dalam hidup dan berinteraksi dengan orang lain di era digital. Tidak hanya itu, pramuka sendiri disimbolkan dengan tunas kelapa yang memiliki makna bahwa gerakan pramuka akan terus tumbuh dengan berbagai tunas-tunas yang membawaperadaban bangsa oleh anak-anak muda yang cermat, hebat dan memiliki karakter patriot dan pancasilais. Oleh karena itu, mentalitas dan kebudayaan menjadi kunci dalam pegangan dan pedoman yang dianut untuk menjaga identitas nasional dan karakter bangsa dalam berinteraksi dengan dunia internasional di era revolusi industri 4.0, era society 5.0 dan era digital. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline