"Baju lebarannya nanti warna apa?" Tanya adikku beberapa hari lalu.
"Hmm, kami sepertinya tidak beli baju lebaran," jawabku.
"Oh, mungkin untuk anak-anak aja gitu, ya?" Tanyanya menambahkan.
"Hehe, anak-anak juga belum tentu akan beli baju lebaran," ujarku.
Sudah beberapa tahun ini di keluarga kami tidak menargetkan untuk membeli baju baru pada momen hari raya. Anak-anak kami beri pijakan supaya tidak berharap. Terlepas dari ada tidaknya baju baru, menyikapi hari raya sebaiknya adalah dengan menargetkan memperoleh manfaat ibadah yang lebih baik setiap tahunnya. Lebih banyak ilmu yang bisa dipelajari dari latihan berpuasa bagi kami dan anak-anak. Tantangan akan senantiasa berbeda dan membutuhkan penyesuaian yang juga tidak sama.
Kami memang menyampaikan bahwa akan ada reward bagi anak-anak yang bisa menyelesaikan ibadah puasanya dengan baik. Lebih karena kami ingin menanamkan kepada mereka bahwa tidak hanya perbuatan yang kurang baik akan kami ingatkan, tetapi bagi usaha baik mereka juga akan mendapatkan penghargaan. Baju baru tidak perlu menunggu hari raya. Ketika dibutuhkan dan kami mampu, insyaAllah anak-anak bisa mendapatkannya. Kami coba memberi pijakan kepada mereka bahwa apa yang kita beli sebaiknya sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Ketika mereka menginginkan sesuatu, mereka harus membantu dengan menabung untuk membelinya. Semoga kelak anak-anak menjadi sosok yang bisa menghargai apa yang dimiliki, sebab dalam mendapatnyakan juga dibutuhkan usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H