Lihat ke Halaman Asli

Yose

Agen Asuransi

Karena Kompasiana, Saya Jadi Tertarik Menulis Lagi

Diperbarui: 12 September 2015   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis bukanlah hal yang baru untuk saya. Sewaktu situs friendster masih eksis, saya sering menggunakan fasilitas blogsnya untuk menulis. Dan ketika era facebook, saya mulai meninggalkan dunia tulis-menulis, meskipun terkadang saya masih suka menulis di wordpress yang tidak pernah saya publish.  Hanya untuk melepaskan sedikit ‘beban’ yang ada di diri ini.

Ada rasa yang berbeda ketika menulis sesuatu yang tidak untuk di baca orang lain dengan menulis yang kita tahu bakalan di baca oleh orang lain. Bedanya ya seperti sekarang ini, saya jadi lebih memperhatikan tanda baca, bahasa yang saya pakai lebih formal, tidak suka menyingkatkan suatu kata, konsisten menggunakan kata saya dibandingkan biasanya menggunakan kata gue, gua, wa, aku. Dan pastinya mencoba untuk memberikan suatu nilai pada cerita tulisan saya.

Saya sudah beberapa bulan ini rajin membaca tulisan-tulisan di kompasiana ini, tertarik untuk menulis juga sejak lama tapi tidak pernah saya realisasikan. Selalu berfikir, apa topik yang mau saya tulis ? bagaimana kalau tulisan saya di caci ? Dan hari ini sedikit aneh, saya membaca banyak tulisan yang bercerita tentang penulis yang mendapatkan banyak keuntungan dari menulis di kompasiana  ini. Dari mulai banyak teman, bisa muncul di Tv, tulisannya di cetak, sampai bisa mendapatkan pasangan hidup.Mendapatkan banyak teman ? Itu salah satu yang memotivasi saya, bagaimana mungkin dengan menulis bisa mendapatkan banyak teman ?

Dan sampai saat ini saya juga masih tetap bingung, apa topik yang ingin saya tulis hari ini ? Bagaimana menyampaikannya dengan bahasa yang ringan, mudah di mengerti. Apa judul yang menarik sehingga banyak orang tertarik untuk membaca isinya. Yang pasti saya tidak tertarik membahas politik, ekonomi karena saya tidak begitu paham. Dan baru saja di depan saya ada seorang salesman yang menawari saya bantuan dana tunai. Cair saat ini juga tanpa proses verifikasi. Dana tunai Rp. 3.000.000,- ( tiga juta rupiah ) bisa saya cicil harian selama  40 hari dengan besar cicilan Rp. 90.000,- ( sembilan puluh ribu rupiah ). Sungguh saya tidak tertarik dengan bantuan dana tunai dengan bunga begitu besar, sama tidak tertariknya saya membahas tentang bisnis tengkulak ini. 90.000 dikali 40 hari sama dengan 3.600.000. Pinjaman pokok 3.000.000. Apaaaa? Bunga  selama 40 hari itu 20%. Maaf !! kenapa saya jadi membahas tengkulak yang barusan ini singgah ke hatiku.

Saya seharusnya sudah mendapatkan topik dengan judul yang bombastis, sehingga post perdana saya nanti  akan langsung menuai banyak  pujian, followers dan mungkin akan banyak pihak penerbit yang akan menerbitkan tulisan saya itu. Tapi saya masih mengetik tanpa tahu apa yang ingin saya tulis sebenarnya…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline