Lihat ke Halaman Asli

Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga Bagi Pasangan Nikah Keluarga Kristen

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13338931621302358401

SUNDAY TESTIMONY8 April 2012

[caption id="attachment_180799" align="aligncenter" width="640" caption="Di Depan Logo Lapas - Rutan ( Dokumentasi Pribadi )"][/caption] Effect Domino : Undang undang kekerasan dalam Rumah tangga bagipasangan nikah keluarga kristen

Hari ini saya begitu terkejut ternyataada tahanan barudi rutan di kota kami, begitu ibadahmau mulai saya bercakap – cakap dulu dengansang napi tersebut ? brurnamanya siapa dan asalnya dari mana ? begitu dia berkata Rote- langsung alam bawa sadar sayayang terkuncidari 2003 ketika masih melayani dengan team misionaris Belanda diRote Ndao NTT seperti terbuka kembali secepat kilat saya berkata “ Lamatuakh anataerekan leo tehu esa ne Lamatuakh ndale”. Sang tahanan bingung lalu berkata neme rote oo ( dari rote ya ) – sayajawab neme ambon mai ( saya dari ambon )

Setelah pecakapan singkat kami memulai ibadah selesai ibadah kami bercakap – cakap lagi,kasus apabrur sampe masuk di sini ? dia jawab KDRT, Cuma masalah sepele karena suami tidak punya Handphonedia menyimpan nomor HP Boznya tempat bekrerja di HP istri,laludi hapus istri ketika di tanyakan kenapa di hapus,istri menjawab sekenanya itu bukan urusan saya,dan lainnya akhirnya reflek tangan si suami mendorong wajah istri dan ternyta setelah kami ke rumahnya wajah istrinya tidak apa – apa.

si sitri kemudian melaporkan kasus ini ke polsek kecamatan negara – lantas di tahan si suami, setelah itu ada perdamaian dan laporannya di cabut – tetepi2-3 jam setelah di lepas menurut istri yang kami konfrontir di tahan lagi – ( ada apa dengan polisi? ini yang masih kami telusuri – senin ketemu penyidik dan kanit ) kalau orang miskin di jadikan objek salah alamat akan kami usahakansemampu mungkin melakukan upaya hukum.

Nah efek dominonya adalah : kalau terjadi kekerasan dalam rumah tangga ) menurut saya pribadi adalah dinamika dalam pernikahan jangan bawa ke hukum tapi di selesaikan oleh mereka berdua – gembala pemimpin spiritual, orang tua,konselor dll.

Gembala juga harus belajar tentang hukum, tidak harus kuliah hukumuntuk mengerti tetapi sekedar mengetahui – hal ini berakibat pada proses hukum dunia padarumah tangga Kristen dimana nilai – nilai sakral dan kristus sendiri adalah kepala atas pernikahan jadi biarkan kristusyang beracara dengan hukumnya lewatgembala gereja lokal, konselor, orang tua dan

Sang istri begitu menyesal hanya hal sepele sekarang suaminya di tahan dia degan bayi berumur 2-3 bulan sangat menyesal – ini menjadi pelajaran buat rumah tangga muda Kristen maupun yang sudah lama – jangan sedikit sedkitmain lapor saja- benar tindakan suami salah tetapi ada cara lain yang harus di tempuh bukan dengan main lapor dan akhirnya hukum positip berlaku suami di tahan jadi ruwet masalahnya.

Rumah tangga Kristen harus di berikan kesadaran bahwa kritus adalahkepala atas keluarga mereka bahkan saksi seumur hidup bagi api pernikahan mereka ( EISHA) – sang suami juga harus ingat ketika engkau mengotori tangan mulut dan kakimu dengan tindakan kekerasan terhadap istri doamu tidak di jawab oleh TUHAN inihukumnya bahwa laki laki yang berdoa harus dengan tangan yang suci – sehingga mazmur 128 : 4 diberatilah laki laki yang takut akan Tuhan maka istri dan anaknya akan di berkati - ingat suami tangan untuk mencari nafkah, menyangi istri, membelai, mengelus istri,kaki untuk pergi bekerja dan lainya bukan di gunakan mukul dan tendang istri.

Coram Deo : kesaksian hari inidi Penjara – Rumah korban – dan Polsek Kecamatan Negara bersama Pdt. Ruspen Marbun – Pdm. Andreas Susadi – Ps. El Roi Israel Sipahelut

Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi - Pelayanan di Lapas - Rutan Negara Bali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline