Lihat ke Halaman Asli

Ketika Cinta Pergi Dan Kembali…

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Cinta Pergi…

Cinta tidak pergi begitu saja tanpa sebab, cinta pergi karena sesuatu yang terjadi, apakah karena perbuatan, perkataan atau tingkah laku.

Cinta pergi ketika dirimu hanya ingin cinta sekedar mengetahui bukan mempertimbangkan.

Cinta pergi disaat dirimu berbicara padanya dan mulai membandingkan cinta dengan cinta yang lainnya.

Cinta pergi ketika dirimu hanya melihat kekurangan dan menutup mata untuk kelebihannya.

Cinta pergi saat dirimu mulai mengukur seberapa besar ukuran cinta.

Cinta pergi disaat dirimu tidak memberikan kesempatan kepada cinta untuk menunjukkan cintanya.

Cinta pergi disaat dirimu mulai menutup diri dan menyangkalnya.

Cinta pergi disaat dirimu memegangnya dengan keras bukan menggenggamnya dengan erat seakan takut kehilangannya.

Cinta pergi disaat dirimu membiarkannya berjalan sendiri dan bukan berjalan disampingnya sebagai patner cinta-nya.

Cinta pergi ketika dirimu tidak menaruh harapan tapi memenuhinya dengan permintaan.

Cinta pergi disaat dirimu tidak mendengarkan cinta dan terus menerus berbicara.

Cinta pergi ketika dirimu terus menerus memberikan beban padanya dan bukan membantu meringankannya.

Cinta pergi ketika dirimu tidak menempatkan cinta pada posisinya, tidak menempakannya sesuai fungsinya, tidak melihat cinta sesuai pengertian yang sanggup dirimu mengerti.

Cinta pergi ketika dirimu mengungkit-ungkit kembali diri cinta dan bukan menerimanya.

Cinta pergi ketika dirimu tidak melihatnya lagi sebagai cinta, mulai merasa letih dan berhenti berjuang.

Ketika Cinta Kembali…

Cinta kembali ketika dirimu melihat cinta sebagai cinta, ketika dirimu melihat cinta seperti tiada hari esok.

Cinta kembali ketika dirimu memberikan lebih dari yang sanggup dirimu berikan.

Cinta kembali ketika dirimu mulai belajar menghargai cinta.

Cinta kembali ketika dirimu mulai belajar menyeimbangkan fungsi akal sehat dan perasaan untuk cinta.

Cinta kembali ketika dirimu memperlakukan cinta selayakya cinta itu sendiri.

Cinta kembali ketika dirimu berjuang seperti ketika ingin mendapatkan cinta untuk pertama kalinya.

Cinta kembali ketika dirimu tidak lagi menyakitinya tapi menyayanginya.

Cinta kembali ketika dirimu mulai menyadari harus ada pengertian dan kesabaran lebih di dalam cinta.

Cinta kembali ketika dirimu mulai belajar membuka dirimu, mengenali siapa dirimu, melihat kembali jauh ke dalam dirimu dan menyadari bahwa dirimu tidak jauh lebih baik dari cinta itu sendiri dan menyadari tidak ada yang sempurna.

Ketika cinta pergi sadarilah dirimu telah melepaskan separuh napas kehidupanmu,sadarilah dirimu telah membiarkan separuh jiwamu terbang dan pergi jauh, dan ketika cinta itu kembali sadarilah secepat dirimu melepaskannya, bila sekarang dirimu mampu untuk bernapas lega dan tersenyum bahagia.

Ketika cinta pergi dan kembali, bersyukurlah dengan sepenuh hati dan jiwamu seperti tiada hari esok untuk cinta, genggamlah cinta, jagalah cinta dan hargailah cinta.

Cinta tidak pencemburu, cinta tidak mendendam, cinta tidak egois, cinta tidak pemarah, cinta tidak pendengki, cinta tidak emosi, cinta mendengar apa yang tidak terkatakan, cinta mengerti apa yang tidak terjelaskan, cinta tidak cengeng, cinta tidak membandingkan, tapi cinta penuh kasih KARENA KETIKA CINTA PERGI UNTUK KEMBALI.

-xoxoxo-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline