Lihat ke Halaman Asli

Anda, Seberani Apakah Anda?

Diperbarui: 29 November 2016   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

 membaca judul buku karya Na'im Yusuf "Seberapa berani anda membela Islam? yang muncul pertama kali dalam benak adalah jawaban spontan, ya berani lah membela agama itu suatu kewajiban. Namun saat menerima bukunya dari Uni Fahira Idris dan membaca halaman belakang, di akhir kalimat "dengan membaca buku ini..." membuat saya berpikir, memang keberanian yang seperti apa yang bisa kita membuat berani membela Islam? Memulai halaman pengantar justru makin membuat penasaran untuk segera menyelesaikan buku ini dan Alhamdulillah buku ini menjadi teman yang baik selama dalam perjalanan ke Lamongan saat menjenguk Ibu tercinta yang sedang sakit.

Setelah menyelesaikan buku ini, memahamkan jika berani saja untuk membela Islam itu tidaklah cukup. Sekadar berani itu artinya nekat bunuh diri dan menjerumuskan diri ke dalam jurang kejahilan. Penulis dengan lugas dan terperinci menjelaskan karakter pemberani yang diharapkan dan dibutuhkan Islam itu seperti apa, mulai dari mencintai masjid hingga anti putus asa. Menjadi berani itu ada ilmunya dan dalam buku ini dijelaskan secara detail bagaimana bisa menjadi berani yang sesuai dengan mencontohkan sifat dan karakter para pendahulu Islam, Nabi Rasul dan para sahabat Rasulullah.

Satu persatu karakter dikupas, dibahas, dengan penjelasan berdasarkan ayat Al Quran, Hadits, dan tafsirnya sehingga pembaca paham ternyata sebelum menjadi berani, hal yang pertama kali harus diperbaiki adalah akhlak dan karakter pribadi karena inilah penentu apakah kita memang pemberani atau sekedar menjadi berani karena tuntutan kewajiban. 

Jika kita membaca dengan mencoba paham, kita juga bisa menggunakan buku ini sebagai parameter untuk mengukur tingkat keberanian kita, apakah kita sudah layak untuk membela Islam. Yang menarik, pemberani itu tidak semata dihubungkan dengan aspek kekerasan (perang, misalnya), namun berani membela Islam ternyata bisa dilakukan dalam setiap aspek kehidupan. Karena sesungguhnya karakter pemberani memang tidak dibangun atas unsur kekuatan fisik semata, tapi lebih pada hati dan jiwa.

Pemberani tidak terbatas laki-laki, wanita pun bisa ditahbiskan sebagai pemberani pembela agama apabila kriteria pemberani yang diharapkan ada pada dirinya. Intinya siapapun bisa menjadi pemberani tapi pemberani yang berilmu (berkarakter) itulah yang akan bisa membela Islam di tengah fitnah luar biasa yang sedang melanda umat hari ini. Pemberani yang harus teguh memegang aqidah, melaksanakan ajarannya, mengamalkan sunnah Rasulullah. Mengutip dalam kesimpulannya dari Ibnu Mas'ud, bahwa orang-orang yang berani membela Islam itu memiliki hati terbaik, ilmu terdalam, sedikit tuntutan, petunjuk paling lurus, dan keadaan paling baik.

Jika demikian, mengembalikan pertanyaan judul "Seberapa berani anda membela Islam?", untuk sejedar menjawab "saya berani", ternyata masih belum cukup karena untuk menjadi pemberani haruslah dibentuk dengan benar untuk bisa memunculkan karakter pemberani tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline