Lihat ke Halaman Asli

Ramadan Tiba, Persiapkan Diri Menyambut Bulan Mulia

Diperbarui: 17 Maret 2023   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Suci Ramadan. Sumber : https://id.theasianparent.com/arti-ramadan-kareem

Kita sudah berada di bulan Sya'ban yang mana sebentar lagi kita akan bertemu dengan Sayyidul (pemimpinnya) para bulan. Bulan yang penuh dengan keberkahan, kemuliaan dan kebaikan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Bulan yang dikatakan oleh para ulama sebagai musim kebaikan karena para sahabat, para tabiin dan tabi'ut tabiin, dan para ulama setelah mereka sangat lomba-lomba agar memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan.

Sebagaimana sebuah perlombaan dan pertandingan, kalau kita menginginkan juara 1 kemudian mendapatkan hadiah yang besar dan banyak pasti kita akan banyak melakukan latihan sehingga dapat lebih memaksimal hasilnya. Demikian pula dengan bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, ada persiapan yang harus kita kerjakan agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala memudahkan kita untuk beribadah di bulan tersebut.

Tidak semua orang yang dipanjangkan umurnya ketika memasuki bulan Ramadan dapat memaksimalkan ibadahnya. Kita tidak tahu apakah dia meninggalkan perbuatan maksiat atau justru malah banyak bermaksiat. Kalaupun ada di antara mereka berpuasa, namun sayang tidak mendapatkan pahala di sisi allah subhanahu wa ta'ala.

Penting bagi kita untuk memahami dan mengetahui bahwasanya para ulama menyiapkan berbagai macam hal agar benar-benar Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan Taufik dan Hidayah untuk kemudahan dalam beramal saleh. Terlebih lagi di bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan. Diantara keberkahan bulan Ramadan adalah adanya malam lailatul qadar.

Persiapan yang pertama yang dijelaskan oleh para ulama agar kita diberikan oleh Allah Taufik dan hidayah dalam beramal saleh di bulan Ramadan adalah dengan at-taubatussadiqah yaitu bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar Taubat.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat." (HR. At-Tirmidzi (no. 2499), Ibnu Majah (no. 4251), Ahmad (III/198), al-Hakim (IV/244), dari Anas, dan dihasankan oleh al-Albani dalam kitab Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir (no. 4391))

Bertaubat hukumnya adalah wajib. Terlebih kalau dia ingin menyambut bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh dengan keberkahan. Dipenghujung Surat An-Nur ayat 31 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "... Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh kita untuk bertaubat. Allah tidak mengkaitkan apakah orang beriman tersebut banyak dosa, atau seorang ahli ibadah, atau mungkin merasa sedikit dosanya. Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan orang-orang beriman untuk bertaubat agar mereka semua beruntung.

Kalau kita ingin dimudahkan dalam beramal saleh maka dari sekarang kita harus benar-benar bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Para ulama menjelaskan syarat diterimanya taubat kita yang berhubungan dengan hak Allah.

  • Pertama, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi;
  • Kedua, menyesali dengan sungguh-sungguh karena telah melakukan;
  • Ketiga, berhenti dari melakukan dosa/kemaksiatan tersebut.

Persiapan yang kedua adalah dengan memperbanyak doa. Dan doa adalah senjatanya orang beriman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline