Ada banyak cara menikmati hidup, salah satunya berlibur.
Mendapat tempat pendidikan di Pontianak membuat saya lebih mengenal pulau Kalimantan khususnya provinsi Kalimantan Barat. Tanah bergambut menjadi tempat berpijak. Bagaimanapun juga saya menikmati setiap perjalanan di bumi khatulistiwa ini.
Setelah satu tahun kuliah, sekarang tiba waktunya untuk melaksanakan tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL). Awalnya saya ingin PKL di kampung halaman, namun karena keadaan yang tidak memungkinkan membuat saya berpikir ulang. Akhirnya, saya putuskan untuk PKL di Kalimantan Barat. Setelah di umumkan ternyata nama saya tercantum untuk PKL di kota Singkawang.
Kota Singkawang memang menjadi tempat favorit untuk di jadikan tempat PKL. Selain karena tempatnya yang strategis, akses yang mudah juga membuat para mahasiswa betah. Apalagi fasilitas disini juga tidak jauh berbeda dengan ibu kota provinsi.
Disisi lain, Singkawang memiliki beragam objek wisata yang dapat dinikmati. Salah satunya adalah Pantai Pasir Panjang. Pantai ini memang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Kalimantan Barat. Letaknya yang strategis juga menjadikan nilai tambah. Selain itu, Pantai Pasir Panjang dapat dinikmati dengan beragam cara.
Disini juga sudah tersedia Hotel yang dapat digunakan untuk menginap. Namun, jika tidak ingin menginap di hotel, kita bisa mendirikan tenda di tepi pantai. Sambil menikmati suasana malam, kita akan merasakan sensasi kedamaian karena dikala malam tiba pantai ini benar benar sepi.
sesi foto prewedding di atas batu karang yang menjulang tinggi
Berangkat pukul 05:15 WIB, niatnya kami ingin melihat sunrise. Perjalanan yang kami tempuh juga tidak terlalu jauh. Dari kota singkawang, pantai pasir panjang dapat ditempuh dalam waktu 15 s.d 20 menit. Tergantung seberapa cepat kita berkendara.
Jalanan masih sangat sepi. Udara dingin juga terasa menusuk. Namun itu semua memberikan sensasi tambahan untuk menikmati suasana pagi di pantai. Tepat pukul 05:30 kami tiba di Pantai Pasir Panjang. Penjaga gerbang belum ada, jadi kami dapat masuk kawasan pantai secara gratis. Lumayan untuk menghemat pengeluaran. Kalau tidak salah Harga tiket masuk sekitar 10 ribu.
Ternyata rencana kami salah, matahari terbit dibalik bukit dan membuat kami semua tidak dapat menikmati sunrise. Namun tidak mengapa, meski prediksi kami salah tetapi kami masih dapat menikmati suasana pantai yang sepi. Mungkin karena masih pagi jadi belum banyak pengunjung yang datang.
Berfoto menjadi kegiatan wajib untuk mengabadikan setiap moment yang ada. Karena kami datang kesini bersembilan, jadi tidak terasa gabut. Selain berfoto, ada pula yang bermain pasir dan ada pula yang berenang.
Keadaan pantai ini cukup bersih. Meski ada beberapa sampah yang terlihat namun itu tidak sampai mengotori pantai. Lagi pula sampah yang ada tersebut karena terbawa oleh ombak. Pantai ini memiliki pasir yang putih. Sayangnya, air laut disini tidak begitu jernih.