Lihat ke Halaman Asli

Menempati Shaf Terdepan Pada Tahun ke-20 Lebaran

Diperbarui: 7 Juli 2016   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: @nurulhayatku

Pernahkah para kompasianer berpikir kira kira siapa yang selalu menghuni shaf terdepan saat solat idul fitri?

Jujur saja selama ini saya terus menerus terpikir, kira kira siapa yang mengisi shaf terdepan. Selama saya melakukan solat idul fitri di kampung halaman, tak sekalipun saya mendapat shaf terdepan. Jangankan berada di shaf terdepan, masuk ke ruangan utama saja tidak.

Biasanya saya datang ke masjid pukul 05:30, setelah mandi dan bersolek sejenak. Pelataran masjid jam segitu sudah penuh, bahkan tak jarang saya tidak mendapatkan tempat. Di jalan, di teras rumah, hingga membawa alas sendiripun di lakukan.

Saya tidak sendiri, banyak pula bapak bapak yang bernasib seperti saya. Hingga kadang saya berpikir, jam berapa mereka berangkat? Yang jelas selepas subuh tepat biasanya mereka sudah berjalan ke masjid.

Ada yang berbeda tahun ini

Tahun ini adalah pertamakalinya saya berlebaran jauh di kampung halaman. Biasanya walaupun mepet mepet, saya selalu menyempatkan pulang. Tahun ini padahal libur panjang, namun hasrat untuk pulang sepertinya kurang.

Awalnya sama sekali tidak ingin pulang, mengingat budget yang pas pasan. Namun karena suasana di akhir Ramadhan yang sangat sepi, membuat godaan pulang menjadi besar. Saat lihat situs tiket pesawat online, harga tiket sudah gila gilaan, akhirnya dengan terpaksa saya urungkan niat untuk pulang.

Lebaran yang sepi

Entah saya salah tinggal atau gimana, yang jelas komplek yang saya tempati ini benar benar tidak terasa lebaran. Saat yang lain bertakbir, masjid disini malah di tutup rapat. Memang ini adalah pertama kalinya saya berdomisili disini, disalah satu kota di provinsi Kalimantan barat.

Saat saya berkeliling, masjid yang lain mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Ada rasa yang besar untuk mengobati kesepian di masjid komplek. Akhirnya keinginan untuk melaksanakan solat idul fitri di masjid agung Kalimantan baratpun memuncak. Jarak 13 kilometer saya tempuh demi merasakan suasana idul fitri yang tidak di dapat di komplek.

Kekecewaan terobati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline