[caption caption="nyamuk Aedes Aegepty, sumber: www.qcostarica.com]"][/caption]Terkadang kita sangat cuek dan tidak peduli dengan gigitan nyamuk. Memang jika yang menggigit adalah nyamuk biasa maka efeknya hanyalah rasa gatal, kemudian bentol merah. Telah kita ketahui bersama bahwa nyamuk dapat menjadi sumber penyakit. Nyamuk Aedes Aegepty memang sudah lama diketahui dapat mengakibatkan penyakit demam berdarah.
Meski sudah banyak korban jiwa akibat gigitan nyamuk ini tetapi kasusnya masih terbilang wajar. Biasanya nyamuk nyamuk aedes aegepty berkembang biak sangat baik saat memasuki musim penghujan seperti ini.
Di Indonesia sendiri, saat ini masih sering terjadi kasus demam berdarah. Hal ini disebabkan karena musim hujan yang sedang terjadi di Indonesia serta kurangnya kesadaran untuk mulai mencegah penyakit. Teman saya juga sudah tiga orang yang menderita penyakit demam berdarah.
Namun perlu kitaketahui bersama bahwa ternyata ada yang lebih mengerikan dari gigitan nyamuk aedes aegepty. Memang yang sudah jelas jelas memberikan dampak kematian adalah penyakit demam berdarah namun ada Virus yang di sebarkan dari nyamuk ini dan belum ada obatnya.
Dewasa ini dunia sedang dihebohkan dengan penyebaran virus zika. Virus yang paling banyak menyerang warga Brazil ini memang menjadi perhatian WHO. Apalagi Brazil akan menjadi tuan rumah di ajang olimpiade. Hal ini jelas menyebabkan kekhawatiran bersama, sebab akan ada banyak atlet disana. Dikhawatirkan atlet yang telah berlaga di olimpiade pulang dengan terjangkit virus ini.
Virus zika sendiri sulit untuk di ketahui tanda-tandanya, sebab gejala awal virus ini sama seperti gejala penyakit demam berdarah. Pada awalnya gejala umum adalah merasakan demam mendadak, lemas, kulit kemerahan, nyeri otot dan sendi serta sakit kepala.
[caption caption="Penderita Microchepaly, sumber:www.today.com]"]
[/caption]Sejauh ini ada sekitar 20 Negara yang sudah terjangkit Virus ini. Virus yang mudah dan cepat sekali menyebar menyebabkan dunia waspada. Sebenarnya Virus Zika menyerang orang dewasa dan dapat mengakibatkan kelumpuhan. Namun wanita hamil lebih memiliki potensi untuk terjangkit Virus ini. Virus Zika menjadi sangat sering di bicarakan karena di Brazil banyak bayi yang baru lahir menderita Microchepaly. Kelainan ini mengakibatkan ukuran otak pada anak yang mengalaminya menjadi lebih kecil dari manusia normal.
Di Indonesia sendiri belum ada kasus tentang Virus Zika. Namun hal ini tetap harus menjadi perhatian bersama agar kita meningkatkan kewaspadaan. Mengingat mudahnya Virus ini menyebar maka sudah selayaknya kita menjadi waspada. Apalagi di saat penyekit demam berdarah masih menyerang masyarakat Indonesia, ini jelas akan membuat penyebaran Virus Zika di Indonesia menjadi sangat cepat.
Pencegahan yang sederhana dari ancaman Virus ini adalah dengan melakukan pencegahan layaknya pencegahan penyakit demam berdarah. Seperti menutup, menguras, mengubur. Dan tidak lupa untuk mengajukan ke perangkat desa agar wilayahnya di lakukan fogging. Berhati hatilah saat anda memutuskan untuk melakukan perjalanan ke wilayah atau negara yang masih terserang Virus ini, sebab penularannya akan sangat cepat dan tanpa disadari. Untuk saat ini ada baiknya kita tidak melakukan kunjungan ke negara yang masih terserang Virus Zika sebelum dinyatakan aman oleh WHO maupun pemerintah setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H